www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA- Perkembangan perekonomian dunia dan tren pemasaran digital harus direspons secara sigap dan bijak. Karena itulah, UNESA menggelar webinar internasional “Economic View: Economy Development with Digital Marketing during Covid-19” pada Minggu, 03 Oktober 2021.
Acara tersebut merupakan kerja sama antara BEM FEB UNESA dengan University Teknologi MARA (UiTM) Malaysia yang dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Wamendag RI), Jerry Sambuaga sebagai Keynote Speaker.
Sementara sebagai pemateri hadir H.M.A. Affandi Mattalitti Ketua Kadin Kota Surabaya, Dr. Mazurina Mohd. Ali selaku Dosen Akuntansi UiTM dan Hujjatullah Fazrulrrahman, SE., MBA Kaprodi Bisnis Digital UNESA. Mereka ditemani moderator, Clarashinta Canggih, S.E., CIFP., Assistant Professor Islamic Economics Study Program Fakulty of Economic and Business.
Dr. Anang Kistyanto M.Si., Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UNESA menyatakan bahwa perkembangan perekonomian masa pandemi Covid-19 ternyata tidak membuat presentase pasar di dunia menurun. Ada sebagian yang cepat beradaptasi dengan keadaan dan mulai bersaing secara nyata dalam dunia digital.
Wamendag RI, Jerry Sambuaga lewat presentasi yang berjudul ”Creative Millenials: Empowering The Indonesia’s Digital Economy” menyatakan bahwa pada 2020 mayoritas penduduk berada pada kelompok usia produktif yang hampir seperempatnya (23,86%) adalah pemuda dengan usia 16-30 tahun.
Kelompok usia produktif turut mengembangkan daya beli dan tingkat konsumsi. Oleh karena itu, tren pembelian lokal harus dioptimalkan agar tetap tumbuh untuk menciptakan lebih banyak peluang pasar bagi produk dan merek lokal sehingga mampu bersaing dengan produk-produk ternama negara lain.
Ia juga menambahkan bahwasanya pada gelombang baru perkembangan teknologi, Indonesia perlu membangun ekosistem digital secara lebih komprehensif pada fasilitas transaksi dan interkoneksi antara pengembangan hulu, logistik, dan teknologi.
Inovasi diperlukan karena dapat menjadi kunci yang mampu dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Seperti memberdayakan petani dan meningkatkan produktivitasnya, memberikan akses permodalan khususnya kepada UKM, menciptakan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan dapat diakses untuk semua orang khususnya para pelajar, serta meningkatkan koordinasi perawatan, manajemen kesehatan masyarakat dan pendidikan pasien.
Pada kesempatan itu, Jerry Sambuaga turut menyoroti tentang kinerja perdagangan Indonesia pada Januari 2020 hingga Agustus 2021. Ia menuturkan, total ekspor migas dan nonmigas pada periode Januari-Agustus 2021 meningkat sebesar 37,77% dengan pendapatan USD 142,01 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 yaitu hanya dalam kisaran USD 103,07 miliar.
Surplus USD 19,18 miliar pada Januari-Agustus 2021 meupakan yang tertinggi sejak tahun 2011, sedangkan pada periode 2016 hingga 2020 presentase ekspor hanya meningkat sebesar 2,31%. "Itu artinya pada masa pandemi ini kondisi kinerja perdagangan Indonesia meningkat drastis daripada tahun-tahun sebelumnya dan ini membawa dampak positif yang sangat luar biasa terhadap negara," imbuhnya. [Saputra/zam]
Share It On: