www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) terus dilakukan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Sebagai bagian dari penguatan implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) dan program Vokasi, kampus ‘Satu Langkah di Depan’ itu gandeng Kadin Jatim dalam meningkatkan kompetensi teknis berbasis industri bagi dosen.
Rektor UNESA, Prof. Nurhasan, M.Kes., mengatakan bahwa lewat kerja sama tersebut, dosen-dosen mengikuti program uji kompetensi teknis yang diselenggarakan Kadin Jatim lewat Kadin Institute. Tujuannya yaitu untuk menguatkan kompetensi dosen sehingga bisa benar-benar memahami alur dan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Apa yang diajarkan dosen kepada mahasiswanya itu benar-benar sesuai dengan perkembangan dan yang dibutuhkan dunia industri. Harapannya, lulusan yang kita hasilkan, dari vokasi misalnya, langsung bisa unjuk kerja dan tidak ada gap antara keterampilan lulusan dengan kebutuhan industri atau perusahaan,” terang pria yang akrab disapa Cak Hasan itu.
Dia menambahkan, sertifikasi bidang industri bagi dosen saat ini memang sangat diperlukan, karena selain tuntutan akademik, juga ditujukan untuk peningkatan kualitas dosen yang berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di UNESA. “Ini bagian dari penguatan MBKM, program Vokasi dan sertifikasi berbasis industri ini juga sedang digalakkan Kemendikbudristek,” terangnya.
Kerja sama UNESA dan Kadin Jatim telah dilakukan sejak 2019. Hingga saat ini, sudah sekitar 300 dosen yang mengantongi sertifikasi kompetensi teknis dosen sesuai bidang keahlian. "Kami menargetkan, jumlah dosen yang mengantongi sertifikat kompetensi teknis bisa mencapai seribu orang," kata Nurhasan.
www.unesa.ac.id
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjembatani dunia pendidikan dengan DUDI. Dia menambahkan, problem selama ini, lulusan perguruan tinggi gagap ketika dihadapkan dengan dunia industri. Hal ini disebabkan, karena ada gap antara kompetensi yang dipelajari atau dimiliki lulusan dengan kebutuhan di lapangan.
“Dengan adanya MBKM melalui program magang dan sebagainya, para mahasiswa bisa memahami dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan di lapangan. Plus, nanti yang diajarkan dosen-dosennya juga relate. Karena dosennya juga punya kompetensi teknis berbasis industri,” paparnya. “Para lulusan, selain kita arahkan untuk memiliki hard skill, juga kuat di soft skill dan karakternya. Seperti cara komunikasi, kolaborasi menentukan inovasi termasuk keputusan-keputusan,” paparnya lagi.
Nurul Indah Susanti Direktur Kadin Institute menambahkan, selain dengan UNESA, ada beberapa kampus lain juga yang bekerja sama kompetensi teknis dosen. Di antaranya, Unair, Untag, UPN, Politeknik Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Unisma, Universitas Muhammadiyah Jember, Poltek Banyuwangi, Poltek Jember, Universitas Yos Sudarso, dan seluruh SMK di Jatim. “Kerja sama ini dalam rangka mendukung program Jatim Bangkit program vokasi dan mendukung program Kemendikbudristek,” ujarnya. [Humas UNESA]
Share It On: