Siapa sangka Universitas Negeri Surabaya (Unesa), salah satu universitas eks-IKIP di Indonesia mampu menciptakan robot handal yang siap berlaga dalam Fire Fighting Home Robot Contest di Trinity College, Hartford Connecticut, Amerika Serikat. Tiket beraksi di negeri Paman Sam itu tak gampang diperoleh. Untuk bisa bersaing di kancah internasional, Unesa harus menyingkirkan lawan-lawannya pada ajang Kontes Robot Cerdas Indonesia di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Hari ini (8/04) Tim Robot Unesa yang merupakan kolaborasi tim Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Mesin itu siap terbang ke Amerika. Mereka yang didaftarkan adalah Samsul Huda, Januar Arief, R., M. Khamim Munir, Mustika Dewi Prihastuti, dan Della Sagita Husada. Mereka mendampingi dua robot baru andalannya, yaitu robot berkaki Barca dan robot beroda Kick Barca. Dua robot itu ialah dua robot yang sukses menjalani uji coba online oleh kepanitian internasional melalui video conference pada 12 Maret lalu. Barca merupakan robot baru andalannya setelah Dewo. Nama itu sebenarnya berarti Berkah. Sengaja dinamakan demikian karena menyesuaikan dengan logat orang-orang barat dan memudahkan para suporter untuk berteriak Barca!!! Barca!!! yang secara tidak langsung mereka turut mendoakan kami untuk memohon berkah kepada Tuhan, ungkap Edy Sulistyo, Manager Tim Robot Unesa yang juga Ketua Jurusan Teknik Elektro Unesa itu. Guna mendukung kinerja Tim Robot Unesa, rektorat telah memberikan bantuan finansial dan menyediakan laboratorium robotika sebagai pengganti laboratorium mekatronika Jurusan Teknis Mesin yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pembuatan robot. Fasilitas ini merupakan bentuk dukungan lain agar robot yang dihasilkan memiliki performa yang lebih baik. Dengan adanya laboratorium itu, diharapkan kerja tim robot bisa maksimal, meski sebenarnya masih terkendala ruangan untuk melakukan trial. Kami berharap, Unesa mampu mengharumkan bangsa Indonesia dan meraih prestasi terbaiknya, papar Haris Supratno, Rektor Unesa. Tidak ada keberhasilan dan kesuksesan yang lepas dari campur tangan Tuhan. Menyatukan teknologi dan religi, itulah konsep utama yang diterapkan Tim Robot Unesa. Konsep itu telah menumbuhkan motivasi dirinya dalam mengumpulkan segenap tenaga, waktu, dan pikiran untuk menggenggam kemenangan berikutnya. Perjuangan Belum Berakhir Di sela-sela kesibukannya menyiapkan Barca ke kancah internasional, Ketua Laboratorium Mekatronika Jurusan Teknik Mesin, Agung Prijo Budijono juga mengatakan bahwa tahun ini Tim Robot Unesa juga membuat robot untuk berlaga pada Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI), yakni Gen IT (baca genit, Red.) yang menampilkan Tari Pendet, ikon besar Indonesia di dunia internasional. Nama robot-robot baru Unesa yang akan berlaga di tingkat regional tahun ini pun sudah disiapkan. Untuk robot beroda, bernama B-Mo dan Welling. B-Mo, Si Ksatria Bima merupakan robot beroda yang mirip Barca, sedangkan Welling yang berarti peringatan adalah robot berkaki serupa Kick Barca. Sementara itu, Dewo dengan penampilan barunya yang sudah mengalami modifikasi total juga tetap diikutkan pada Kontes Robot Cerdas Indonesia 2010. Untuk menyukseskan Tim Robot Unesa dalam berbagai kompetisi baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional itu, sinergisitas catur sivitas akademika harus dijalin demi mewujudkan Unesa Road to World Class University. Humas Unesa