Talkshow Melepas Diri dari Jeratan Narkoba diikuti mahasiswa selingkung Universitas Negeri Surabaya.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) UNESA bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur mengadakan talkshow bertajuk "Bagaimana Melepaskan Diri dari Jeratan Narkoba" dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba pada Jumat, 14 Juni 2024 di Gedung LPSP UNESA.
Selain talkshow, SMCC juga mengadakan tes urine sebagai bagian dari peringatan ini, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini penyalahgunaan narkoba.
Acara ini dibuka Prof. Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag., Direktur PPIS UNESA, yang menekankan pentingnya acara ini dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba di kalangan mahasiswa dan tenaga kependidikan (tendik) UNESA.
"Acara ini tidak hanya untuk memperingati Hari Anti Narkoba, tetapi juga sebagai upaya nyata kita untuk melindungi generasi muda dari ancaman narkoba," ucap Prof Mutim (sapaan akrabnya). Dalam rangkaian acara ini, Prof Mutim juga meluncurkan unit kegiatan mahasiswa baru yaitu UKM ANKASA (Anti Narkoba dan Konselor Mahasiswa) UNESA.
UKM ANKASA diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mendapatkan dukungan dan konseling dalam menjauhkan diri dari narkoba.
Direktur PPIS UNESA memberikan sambutan dalam Talkshow Melepas Diri dari Jeratan Narkoba.
Pada sesi talkshow, ada dua narasumber yang hadir yaitu, Masduki S.H., M.H., Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, BNNP Jawa Timur, dan Drs. Fatkur Rohman Kafrawi, M.Pd., Ketua Badan Program Profesi Guru (BPPG) UNESA.
Masduki memberikan berbagai tips dan strategi untuk menjauhkan diri dari narkoba serta menjelaskan program-program BNN dalam pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba. Dia juga menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam mendukung upaya pencegahan narkoba.
Fatkur Rohman Kafrawi, menekankan pentingnya olahraga dan aktivitas positif sebagai salah satu cara terbaik untuk menghindari narkoba. "Dengan berolahraga dan terlibat dalam kegiatan positif, mahasiswa dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal negatif dan membangun kehidupan yang lebih sehat dan produktif," ujarnya.
Dia juga berbagi cerita sukses tentang mantan pecandu yang berhasil pulih dan kembali ke kehidupan normal berkat dukungan yang kuat dari keluarga dan komunitas.
Faktur Rohman Kafrawi, narasumber talkshow menekankan pentingnya membangun harapan hidup, pola hidup bersih dan sehat anti-narkoba.
Selain talkshow, acara ini juga mencakup sesi diskusi interaktif dan tanya jawab, di mana para peserta dapat berdiskusi langsung dengan narasumber dan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai upaya pencegahan dan penanganan narkoba.
"Kami ingin memastikan bahwa lingkungan kampus UNESA bebas dari narkoba dan semua warga kampus dapat belajar dan bekerja dengan aman dan sehat," ujar Prof. Mutim.
Tujuan utama dari acara ini adalah untuk mencegah mahasiswa dan tendik UNESA terjerat narkotika, melakukan pemetaan potensi kemunculan narkoba di kampus, serta menyediakan penanganan dan rehabilitasi bagi mereka yang membutuhkan.
"Kami berharap UNESA dapat menjadi kampus rehabilitasi bagi pecandu narkoba, tidak hanya untuk kalangan internal tetapi juga eksternal. Kami ingin merangkul para pecandu narkoba, karena sebetulnya mereka memerlukan sistem dukungan yang kuat untuk pulih dan kembali ke masyarakat," tambah Prof Mutim.
Acara ini diakhiri dengan deklarasi komitmen dari seluruh peserta untuk menjauhi narkoba dan mendukung upaya pencegahan serta rehabilitasi narkoba di lingkungan kampus.
Deklarasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari narkoba dan mendukung kesehatan serta kesejahteraan seluruh warga kampus UNESA.[]
***
Reporter: Diah Asri Magdavi (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim HUMAS UNESA
Share It On: