www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berkomitmen agar semua fakultas dan unit mencapai zona integritas. Karena itulah, kampus bermoto 'Growing with Character' menyelenggarakan Pendampingan Pengisian Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas di Rektorat, Lidah Wetan, Surabaya, pada Senin, 11 September 2023.
Kegiatan ini diikuti tim reformasi di tingkat universitas dan tim zona integritas fakultas selingkung UNESA. Acara ini dibuka Wakil Rektor bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan, Junaedi Budi Prihanto S.KM., M.KM., Ph.D.
Dia mengatakan, evaluasi Zona Integritas menjadi tolok ukur dalam menentukan tingkat integritas di suatu instansi. Integritas akademik ini punya peran penting dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
Di UNESA, fakultas yang menyandang Zona Integritas adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH). Harapannya, fakultas lain ke depan juga bisa masuk zona yang sama yaitu integritas. "Seluruh fakultas diharapkan mencapai zona integritas atau mencapai status wilayah bebas korupsi, dan tata kelola yang baik-melayani,” ucapnya.
Wakil Dekan II, FISH, Indah Prabawati, S.Sos, M.Si., menegaskan bahwa Zona Integritas membutuhkan komitmen bersama seluruh sivitas akademika. Itu juga diterapkan di FISH, sehingga bisa mendapat predikat tersebut.
"Tahun 2022 terdapat puluhan ribu unit yang mendaftar sebagai zona integritas, tetapi hanya 835 unit yang berhasil mendapatkan sertifikasi WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Bebas Melayani),” ungkapnya.
www.unesa.ac.id
Dia menunjukkan progress FISH dari 2017 untuk menjadi Zona Integritas; dimulai dengan perencanaan pembangunan, penunjukan FISH sebagai pilot project di UNESA, hingga pemenuhan lembar kerja evaluasi dari penilaian tim penilai internal.
Banyak sekali upaya untuk meraih zona integritas, lanjutnya, salah satu yang dilakukan FISH ialah melaksanakan FGD, workshop penguatan zona integritas serta koordinasi kesiapan seluruh jajaran.
"Kami di FISH memiliki sarana dan prasarana untuk mengembangkan bakat dan minat seperti, pengembangan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, organisasi dan program kreativitas mahasiswa. Itu juga penting," paparnya.
Usai sesi materi, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok pendampingan yang dibimbing tim FISH. Ada kelompok manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM aparatur, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pada kelompok pendampingan khusus meningkatkan kualitas pelayanan publik ditekankan bahwa fakultas harus punya inovasi atau terobosan seperti aplikasi sebagai wujud peningkatan pelayanan. Di FISH, ada aplikasi 'SIDILAN' atau Sistem Informasi Digitalisasi Layanan. [*]
***
Penulis: Lina Lubaba
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: