Surabaya Di samping menyambut Dies Natalis ke-50, Unesa menunjukkan komitmennya untuk menjadi penggerak literasi. Sabtu (12/12/2014), Unesa menggelar Talk Show Literasi dengan tajuk Gerakan Literasi Menuju Indonesia Baru di Gedung Wiyata Mandala PPPG Unesa lantai 9. Sekitar 150 peserta dari berbagai latar belakang ikut serta dalam dialog yang berlangsung dari pukul 09.00 12.00 WIB tersebut. Agenda acara diawali dengan sambutan dari koordinator acara Prof. Dr. Lutfiah Nurlaela, M.Pd. dan Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono, M.S. Launching buku berjudul Unesa Emas Bermartabat karya para dosen Unesa dan Merajut Karya di Kelas Literasi karya para mahasiswa PPPG dilaksanakan setelah sambutan. Kemudian dilanjutkan dengan acara musikalisasi puisi berjudul Risalah dan Literasi Cinta. Sementara itu, tiga orang pembicara yang hadir yaitu: Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan (Barperpus) Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih, S.H., M.M., dengan fokus pembahasan tentang Surabaya menjadi kota literasi; Pemimpin Redaksi Jawa Pos Nurwahiddengan fokus pembahasan tentang peran literasi di media; dan sastrawan sekaligus Guru Besar Unesa Prof. Dr. Budi Darma, M.A. yang membahas mengenai pemahaman literasi secara mendalam. Salah seorang peserta, Sukarman mengaku merasa terinspirasi setelah mengikuti acara tersebut. Talk show ini menambah pengetahuan. Apalagi dengan adanya Pak Budi Darma, seorang sastrawan. Pak Nurwahid juga, bagaimana ia meng-handle surat kabar nasional. Membuat kita terinspirasi menulis, ungkap mahasiswa P3G Prodi Bimbingan Konseling itu. Lutfiah menambahkan, acara itu juga untuk menegaskan komitmen Unesa untuk menjadi pengerak literasi di Indonesia. Terutama setelah PPPG mencanangkan diri sebagai pengerak literasi Unesa pada Juni 2014. Ini adalah komitmen. Dari Pak Rektor sendiri sudah menyatakan ini akan menjadi cita-cita bersama. Komitmen ini akan diteruskan, bukan hanya semusim atau dua musim saja sehingga, Unesa akan betul-betul menjadi pengerak literasi di Indonesia, kata dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga itu.(danang/SR)