www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Office of International Affairs (OIA) Universitas Negeri Surabaya menggelar webinar seri-5 dengan tema Indonesia-Cambodia: Strengthening Partnership as Education and Technology Front Liner pada Rabu (29/07). Webinar internasional tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara Unesa dengan Universitas Kamboja di bidang pendidikan dan teknologi.
Pemateri yang dihadirkan dalam webinar tersebut adalah Ith Vuthy, MSc, MA, Ministry of Education Youth and Sport, Kingdom of Cambodia, Dr. Bun Phearin selaku President National Polytechnic Institute of Cambodia (NPIC), Mr. Khun Buntat, MBA, Head of International Office National Institute of Entrepreneurship and innovation (NIEI) dan Prof Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd, Professor of education Unesa.
Webinar yang dimoderatori oleh Ketua Office of International Affairs (OIA) Unesa, Asrori, S.S., M.Pd., itu digelar melalui platform zoom meeting conference dan diikuti oleh 220 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Australia, Jepang dan Kamboja. Selain itu, Office of International Affairs (OIA) Universitas Negeri Surabaya juga mengembangkan SARGAM yaitu Webinar Lewat Telegram agar seluruh peserta dapat tertampung dan mengikuti kegiatan sarasehan dengan baik.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Dr. Sujarwanto, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar kali ini merupakan webinar series ke-5 yang telah diselenggarakan oleh OIA Unesa. Sujarwanto berharap setelah mengikuti webinar kali ini, hubungan antara Indonesia dan Kamboja lebih baik lagi dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
“Webinar kali ini adalah webinar seri-5 dengan tujuan meningkatkan hubungan kerja sama pada bidang pendidikan dan teknologi antara Unesa dan Universitas di Kamboja,” ucapnya.
Ith Vuthy, MSc, MA, selaku narasumber pertama menyampaikan materi mengenai perkembangan kolaborasi antara Indonesia – Kamboja. Materi yang disampaikan oleh Ith Vuthy bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang perkembangan kolaborasi antara Indonesia dan Kamboja. Selain itu, pada pembahasan ini juga mengulas tentang cara untuk joint degree program, tantangan joint degree program dan bagaimana penerapan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.
Selanjutnya, pemaparan materi oleh narasumber kedua yakni Dr. Bun Phearin. Materi yang disampaikan oleh Dr. Bun Phearin mengenai selayang pandang dari National Polytechnic Institute of Cambodia (NPIC). Dalam pemaparannya Dr. Bun Phearin menyampaikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama pandemi Covid-19 di oleh National Polytechnic Institute of Cambodia (NPIC).
“NPIC periode ini menggunakan sistem pembelajaran daring. Akan tetapi, pemerintah Kamboja memberikan izin untuk melakukan workshop dan mengunjungi laboratorium secara offline akan tetapi harus tetap menaati peraturan kesehatan menurut WHO,” ujar President NPIC.
Sejalan dengan Dr. Bun Phearin, narasumber ketiga yakni Mr. Khun Buntat, MBA menyampaikan materi tentang bagaimana pemerintah Kamboja mendukung guru dan dosen dalam memutus mata rantai Covid-19. Selain itu, Mr. Khun Buntat menyampaikan bahwa pemerintah Kamboja telah menghimbau kepada setiap sekolah dan Universitas untuk belajar secara daring mulai tanggal 16 Maret 2020 hingga saat ini belum ada keputusan resmi untuk masuk sekolah secara offline atau tatap muka.
“Selama masa Pandemi Covid-19 pembelajaran dilakukan secara online. Akan tetapi, pemerintah memberikan izin untuk melakukan kegiatan di laboratorium dan workshop secara offlline atau tatap muka dengan tetap menaati protocol kesehatan,” Ujar Khun Buntat.
Pemateri terakhir yakni Prof Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd. menyampaikan materi tentang memikirkan ulang pendidikan di era Post Pandemi yang memiliki double tantangan di era 21st century. Selain itu, Prof Dr. H. Muchlas Samani juga menyampaikan bahwa skill yang sangat di butuhkan dan harus dimiliki seorang pelajar di 21st century adalah problem solving dan using technology. Oleh sebab itu, kedua skill tersebut harus selalu di tekankan kepada pelajar di era 21st century.
Webinar Internasional seri-5 ini berakhir pada pukul 15.00 WIB, ditutup oleh Ketua Office of International Affairs (OIA) selaku moderator. Dalam sambumtannya, Asrori, S.S., M.Pd. menyampaikan bahwa Unesa sangat senang dengan kedatangan mahasiswa Internasional untuk belajar di Unesa. Selain itu, Unesa juga membuka beasiswa bagi mahasiswa internasional yang ingin belajar di Unesa. (wulida/sir)
Share It On: