www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya - Unesa melalui bidang kemahasiswaan dan alumni menyelenggarakan pelatihan karya tulis ilmiah gelombang satu bagi mahasiswa bidik misi dan afirmasi pada Jumat (18/9/2020). Sebanyak 296 mahasiswa mengikuti kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini.
Pelatihan Karya Tulis Ilmiah tersebut menghadirkan narasumber utama Dr. Med. dr Indwiani Astuti dosen UGM yang juga koordinator PKM 2020 Belmawa Ditjen Dikti Kemendikbud. Ia menyampaikan materi dengan tema Sukses Menembus Pimnas.
Pelatihan Karya Tulis Ilmiah ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Agus Hariyanto, M.Kes. Dalam sambutannya, Agus menyampaikan bahwa meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 Unesa tetap berupaya memberikan bekal kemampuan mahasiswa penerima Bidikmisi dan Afirmasi khususnya angkatan 2018 melalui Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (PKTI).
“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada mahasiswa tentang perkembangan karya tulis, memberikan ide-ide baru tentang seluk-beluk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Selain itu, juga ada bimbingan dari para dosen bidang penalaran. Harapannya, dengan bekal tersebut tahun depan semakin banyak karya tulis mahasiswa Unesa yang lolos didanai oleh Dikti,” paparnya.
Dr.Sifak Indana selaku PIC PKM Unesa menambahkan, selain bertujuan memberi bekal pengetahuan mengenai karya tulis ilmiah, pelaksanaan PKTI jug bertujuan menyiapkan lebih awal untuk tagihan penelitian 5 bidang dan karya tulis yang merupakan tagihan sebagai perguruan tinggi kluster 1.
Sementara itu, Idwani Astuti dalam pemaparan materinya menjelaskan bagaimana menulis karya ilmiah yang baik, kaidah-kaidah penulisan, cara membuat karya yang baik, sistematika penulisan dan komponen-komponen yang menjadi kriteria penilaian.
Sifat dan isi tulisan, jelas Idwani setidaknya harus memenuhi beberapa syarat. Di antaranya, kreatif dan objektif yakni tulisan harus berisi gagasan kreatif yang menawarkan solusi sebuah permasalahan, kebutuhan atau tantangan yang dihadapi masyarakat.
“Tulisan tidak boleh bersifat emosional atau subjektif, harus didukung data dan/atau informasi terpercaya dan bersifat asli, bukan karya jiplakan,” paparnya.
Syarat berikutnya adalah logis dan sistematis, yakni setiap langkah penulisan harus dirancang secara sistematis dan runtut, dan memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis sintesis, kesimpulan dan sedapat mungkin memuat saran-saran.
“Penting juga diperhatikan bahwa isi tulisan harus berdasarkan telaah pustaka atau sumber informasi lainnya. Dan diupayakan materi karya tulis merupakan isu mutakhir atau actual,” jelasnya.
Selain mengenai seluk beluk karya tulis ilmiah, Idwani juga menjelaskan mengenai gagasan yang divideokan. Mengenai gagasan yang divideokan ini, ia menyampaikan beberapa sistematika. Di antaranya, video youtube diberi judul berupa salah satu dari 17 (tujuh belas) tujuan pembangunan berkelanjutan atau yang mengandung solusi atas
keprihatinan bangsa Indonesia, diikuti subjudul dari aspek utama yang dibahas terkait isu pada judul. Konten yang ditampilkan berupa tahapan proses menuju pola tatakelola yang dinilai tepat dalam pencapaian tujuan dan rekomendasi tim atau solusi atas isu keprihatinan bangsa Indonesia.
Selanjutnya, skenario naskah berdurasi durasi 3 sampai 7 menit dengan resolusi minimal 480P, kemudian diunggah pada kanal Youtube Belmawa dan alamat tautan (link) diunggah ke SIMBelmawa. Konten Youtube dapat berupa video berisi gambar, foto atau animasi, video clip, film pendek, musik atau kombinasinya.
“Diperbolehkan mengambil maksimal 15% video orang lain dengan catatan mencantumkan asal video,” tambahnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan pelatihan karya tulis ilmiah akan dilaksanakan dalam tiga gelombang. Gelombang 1 dilaksanakan mulai tanggal 18 - 20 September 2020, gelombang 2 ltanggal 25 - 27 September 2020, dan gelombang 3 tanggal 2 - 4 Oktober 2020. (sir)
Share It On: