Sesi materi bersama Tony Laughland, dari University of New South Wales, Australia yang menyampaikan tentang "The QS Rankings, SDGs, and Educational Equity".
Unesa.ac.id., SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan International Conference on Education Innovation (ICEI) ke-8 tahun 2024 secara daring pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Tema yang diusung tahun ini yaitu “Green Education Innovation By Equipping Individuals with The Power of Artificial Intelligence to Achieve Sustainable Development Goals”.
Kegiatan dibuka oleh Dekan FIP, Muhammad Nur Salim. Ia menekankan pentingnya integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam mengembangkan pendidikan yang responsif terhadap tantangan global.
“Upaya inovasi pendidikan dalam mewujudkan SDGs merupakan suatu yang krusial. Transformasi pendidikan ke arah sana harus disinergikan dengan kemajuan teknologi seperti AI untuk mencapai tujuan bersama,” ucapnya.
Mohd Nazri bin Abdul Rahman dari University of Malaya sharing tentang "Green Education" di Malaysia.
Ketua panitia, Ima Widiyanah menuturkan, konferensi tahun ini mencatatkan rekor dengan 69 makalah yang masuk dari berbagai universitas di Indonesia, termasuk Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Surakarta, Universitas Negeri Semarang, serta UNESA.
“Konferensi ini juga menarik minat peserta dari luar negeri, termasuk Thailand, Malaysia, dan Australia, menunjukkan keterlibatan global yang luas,” ucapnya.
Pakar dari berbagai negara hadir sebagai pembicara. Pertama, Prof. Tony Laughland, Ph.D. dari University of New South Wales, Australia yang menyampaikan tentang “The QS Rankings, SDGs, and Educational Equity”.
Susan Ledger dari University of Newcastle menekankan esensi dan urgensi kolaborasi mewujudkan SDGs.
Kedua, Prof. Susan Ledger, Ph.D. Dean of Education, University of Newcastle, Australia yang menyampaikan tentang “Internationalisation Collaboration and Innovation”. Ketiga, Prof. Dr. Mohd Nazri bin Abdul Rahman, University of Malaya, Malaysia yang memaparkan seputar “Green Education and Digital Learning in Malaysia: A Pathway to the SDGs”.
Selanjutnya, Prof. Dr. Budi Purwoko, M.Pd, Guidance and Counseling Study, Faculty of Education, UNESA membahas “Conflict Resolution Service from Guidance and Counseling to Construct a Peaceful School Climate”.
Selain itu, juga terdapat narasumber lainnya yang terdiri dari Budi Riyanto, SE., MM., M.Mar.E, Politeknik Pelayaran Sorong; Dr. Chinun Boonroungrut, Silpakorn University, Thailand; dan Dr. Woralak Chookemnere, Faculty of Education, Thaksin University. Mereka menyampaikan seputar pendidikan dan SDGs dari masing-masing bidang keahliannya.[*]
***
Reporter: Diah Asri Magdavi (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: