www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-Surabaya, Minggu, 8 November 2020, Departemen Sosial dan Lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Unesa menyelenggarakan Webinar Kepemudaan dengan tema “Pentingnya Pemuda dalam Sinergitas Pembangunan Desa yang Modern”. Kajian ini diadakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan streaming Youtube BEM FBS Unesa.
Narasumber dalam kajian ini ialah Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, S.E, S.H., M.M., M.BA dan Aulina Umazah, S.Pd. Pak Marhaen, selaku Wakil Bupati Nganjuk berharap bahwa pemuda bisa mengembangkan desa dengan lebih baik. Karena jarang sekali pemuda-pemuda di desa bisa berkarir di desanya masing-masing.
“Generasi muda memiliki era yang mencerminkan dinamika kondisi hidup berbangsa pada jamannya,” ungkap beliau di sela materi.
Permasalahan pemuda tahun 2000 an ini ialah krisis kepemudaan yang berkaitan dengan kesempatan bekerja yang layak. Orang muda banyak yang lebih menganggur ketimbang orang tua. Bahkan pada tahun 2010, tingkat pengangguran pemuda di dunia 12.6 %, sedangkan orang dewasa hanya 4,6%. Hal itu karena kurangnya daya serap tenaga kerja dan kesempatan menerima pendidikan tinggi yang terbatas.
Marhaen mengatakan, membangun kembali negeri, harus dimulai dari desa. Membangun desa, harus dipelopori oleh pemuda yang berkarakter seorang wirausaha. Pemuda harus berani memberdayakan SDM desa bersama-sama dengan pemerintah. Memiliki ide untuk memecahkan masalah ekonomi yang akan berdampak pada masalah sosial dan budaya masyarakat desa.
Marhaen memberikan contoh tentang Wisata Tani yang ada di Nganjuk. Ia mengajak pemuda untuk meningkatkan potensi desa.
Sementara itu, emateri kedua, yakni Aulina Mafazah, selaku Wakil Ketua Umum Gramuda Sabudarta Indonesia, menyebutkan sebuah kata yaitu ‘Glokalisasi’, yaitu menduniakan sesuatu di daerah lokal. Menurutnya, untuk mengembangkan sesuatu yang ada di desa agar lebih dikenal, maka diperlukan peran pemuda untuk mengglobalkan budaya lokal.
"Jadi, bukan hanya ada ‘Globalisasi’, namun juga ‘Glokalisasi’ untuk menduniakan budaya desa," terang Aulina.
Aulina memiliki banyak kegiatan dalam bidang pendidikan, budaya, sosial, dan ekonomi kreatif yang menyatu dengan lingkungan. Kegiatan tersebut salah satunya ialah Kelas Alam, Moco Sedino 1 lembar, Sobat Syukur dan lain-lain. Kegiatan ini berguna untuk mengumpulkan anak-anak dengan background yang berbeda. Ada yang dari perawat, teknik, dan lainnya.
Aulina dan teman-temannya ini mempunyai rasa yang sama dalam membangun desa. Kegiatan ini juga membantu masyarakat untuk meningkatkan ekonomi memajukan desa. Aulina juga menampilkan sebuah video yang menunjukkan berbagai kegiatan yang telah dilakukannya. Hal itu untuk memberikan menarik minat peserta untuk semakin berani dalam memajukan desa. (Pai/sir)
Share It On: