www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Ada banyak cara yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat, salah satunya bisa dengan membekali anak-anak panti asuhan dengan kemampuan bahasa asing seperti yang dilakukan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA di salah satu panti asuhan di Lakarsantri pada Mei-Juni 2023.
Ada tiga bahasa yang mereka ajarkan dalam program tersebut. Ada bahasa Inggris, Mandarin dan bahasa Jerman. Selain itu, mereka membantu meningkatkan literasi anak lewat kegiatan belajar membaca dan berdiskusi. Hasil dari kegiatan tersebut kemudian dipentaskan yang dihadiri pembina BEM FBS, Yogi Bagus Adhimas, S.Pd. M.A.
Yogi Bagus Adhimas mengatakan, pihak kampus mendukung inisiasi kegiatan yang diinisiasi mahasiswanya tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini perlu dilakukan secara berkelanjutan. Sebab, tidak semua anak-anak mendapatkan kesempatan belajar untuk meningkatkan potensi mereka. Yang bisa sekolah pun, tidak semuanya bisa mendapatkan akses yang berkualitas, seperti kesempatan belajar bahasa asing dan sebagainya.
"Dengan kegiatan mahasiswa ini, anak-anak bisa belajar bahasa asing. Apalagi ini tiga bahasa. Ini tentu penting sekali buat anak-anak setelah mereka remaja atau dewasa nanti. Di sisi lain, ini sebagai media belajar bagi mahasiswa. Belajar berbagi, mengabdi dan belajar menjadi guru yang dibutuhkan murid dan sebagainya," ucapnya.
www.unesa.ac.id
Dia menambahkan, mahasiswa memang tidak cukup jika hanya mengandalkan belajar di dalam kelas. Mereka juga perlu banyak berlatih termasuk meningkatkan kemampuan soft skillnya dengan terjun langsung di tengah masyarakat untuk mencari apa persoalan di lapangan dan bagaimana mengatasinya lewat peran dan kontribusi nyata mahasiswa.
"Ini program yang bagus dan bisa dilakukan mahasiswa lain sebenarnya. Apalagi FBS ini punya banyak prodi yang mahasiswanya bisa mengasah skill dan membekali anak-anak panti asuhan lewat program mengajar bidang yang sesuai prodinya masing-masing," paparnya.
Dalam program ini, mahasiswa menyediakan berbagai bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan tingkat usia mereka. Mereka mendorong anak-anak untuk membaca, menulis, dan berimajinasi secara aktif, dengan harapan dapat mengembangkan minat dan keterampilan literasi mereka.
Program sinergitas mengajar ini membawa manfaat ganda. Selain memberikan pendidikan tambahan kepada anak-anak panti asuhan, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman yang berharga dalam mengajar dan berinteraksi dengan anak-anak. Mereka dapat melihat langsung dampak positif dari upaya mereka dalam membantu anak-anak memperoleh keterampilan bahasa dan literasi yang penting.
Selain itu, program ini juga dilaksanakan dengan target 4-6 kali pertemuan yang memiliki kurikulum atau bahan ajar berupa susunan bahasa asing seperti bahasa Mandarin, Jepang dan Jerman. Lalu terdapat Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah Jawa Timur. Tak luput, mahasiswa FBS juga mengusung mata pelajaran kreasi seni yang merupakan gabungan dari mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual dan Seni Rupa.
"Semoga jalinan kerja sama ini bisa dilaksanakan seterusnya. Saya bersyukur sekali masih ada anak muda yang mau untuk turun ke jalan dan mengabdi kepada masyarakat seperti ini," ujar Widodo selaku pengurus Panti Asuhan Yayasan Berdikari Maju Bersama.[]
***
Reporter: Nabilla Habibah
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim BEM FBS
Share It On: