Berdasarkan laporan panitia, peserta yang siap hadir sebanyak 300 peserta yang telah mendaftarkan nama jauh sebelum pelaksanaan simposium. "Simposium ini bakal menarik dengan isu guru sebagai sosok sentral dalam peningkatan mutu pendidikan", ujar Martadi salah satu panitia. Beberapa pembicara kunci telah menyatakan siap hadir termasuk undangan dari perguruan tinggi se-Indonesia.
Di akhir simposium, panitia mengharapkan muncul rekomendasi yang diharapkan isinya mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan pendidikan di Indonesia. "Beberapa hasil penelitian tentang guru dan pendidikan di Indonesia telah dikirimkan ke panitia dari peserta dan pembicara", tambah Martadi, dosen seni rupa itu. Tentunya, abstrak penilitian itu jika digabung akan memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan.
Panitia berharap, peserta simposium tidak hanya sebatas mendengarkan. Namun, mereka dapat memberikan gagasan bagi perkembangan pendidikan. Gagasan itu diharapkan bersumber dari penelitian yang telah dilakukan. "Jadi, bukan sekadar opini semata yang disampaikan peserta simposium melainkan pendapat orisinal dari temuan di lapangan", ujarnya.
Sebagai bahan pemikiran peserta, panitia akan membagikan bahan seminar dari beberapa pembicara dan bahan cetak dari world bank seperti buku (1) Mentransformasi Tenaga Pendidikan Indonesia (naskah kebijakan), (2) Mentransformasi Tenanga Pendidikan Indonesia Vol. 1: ringkasan eksekutif, (3) skema Transfer dan Pensiun Dini Guru, (4) di dalam Ruang Kelas Matematika di Indonesia: Studi Video TIMS tentang Praktik Mengajar dan Capaian Siswa, (5) Kabar Pendidikan Maret 2011: Guru dan Kebijakan Transformatif di Indonesia, dan (6) brosur WAPIK dengan logo UNESA dan Prov. Jatim. (syt)
Share It On: