www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Sebanyak 1.736 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sesi kelima (pagi) dan keenam (sore) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Rabu, 10 Mei 2023. Dari jumlah itu, terdapat 6 peserta disabilitas yang mengikuti tes di ruang khusus, Training Center, Lantai 4, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Kepala Sub Direktorat Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Dr. Sukarmin, M.Pd., mengatakan secara umum jumlah peserta tes dua sesi hari ini sebanyak 1.796 orang. Namun, yang hadir hanya 1.736. Sisanya, 59 peserta tidak hadir tanpa keterangan.
Sedangkan untuk peserta disabilitas yang terdaftar tes hari ini sebanyak delapan orang. Namun, setelah tim melakukan konfirmasi ulang dan peserta yang datang mengikuti tes hanya enam peserta saja.
Dia menambahkan peserta disabilitas tersebut merupakan tunanetra. Sistem ujian mereka difokuskan di ruangan khusus dengan perlengkapan yang khusus pula, seperti komputer yang dilengkapi software Non Visual Desktop Access (NVDA). "Adik-adik yang disabilitas ini membaca atau memahami soal lewat bantuan alat khusus itu. Selain itu juga ada perlengkapan lainnya," ucapnya.
Direktur Disabilitas UNESA Dr. Wagino, M.Pd., menambahkan, UNESA juga memberikan pelayanan yang khusus untuk peserta disabilitas di antaranya pendamping khusus dari mahasiswa dan dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang menyambut dan mengantarkan mereka ke ruangan tes dan dari ruangan tes kembali ke titik penjemputan.
Selain itu, pengawas yang bertugas pun merupakan dosen yang memang memiliki latar belakang PLB. "Tugas pengawas memastikan tidak ada kecurangan, memfasilitasi agar peserta nyaman mengerjakan tes, memastikan sistem berjalan lancar. Jadi ketika ada trouble bisa segera diatasi," ucap Wagino.
Semua pelayanan, pendampingan dan akses yang UNESA berikan prinsipnya adalah untuk memberikan kenyamanan peserta dalam melakukan tes UTBK agar bisa kuliah di kampus impian mereka.
“Berapapun disabilitas yang tes di sini, kami berkomitmen memberikan pelayanan yang raman dan maksimal. Mereka yang ikut tes ini kan tidak semua ambil prodi di sini, tetapi kebanyakan memang memilih prodi di UNESA. Intinya kami memperhatikan betul kenyamanan peserta baik saat tes maupun saat kuliahnya bahkan sampai lulus," lanjutnya.
www.unesa.ac.id
Pakar Disabilitas UNESA, Prof. Dr. Budiyanto, M.Pd., menjelaskan bahwa peserta disabilitas memiliki durasi pengerjaan tes yang sama dengan peserta reguler. Namun, dari aspek jumlah soal berbeda, peserta disabilitas hanya sekitar 90 soal. Kendati sebanyak itu, tetap tidak menurunkan grade soal, karena bobotnya sama.
"Kan kecepatan membaca peserta disabilitas tunanetra itukan tidak secepat peserta reguler ya, jadinya ada penyesuaian dengan kebutuhan mereka. Kami tekankan lagi, penguarangan soal ini merupakan bentuk penyesuaian saja, tidak ada penurunan bobot atau grade soal," tandasnya.
Ditambahkan Budiyanto, selain penyesuain soal, pelayanan yang diberikan UNESA pun disesuaikan dengan kebutuhan peserta disabilitas. Tidak hanya ketika peserta turun dari kendaraan, ketika di dalam ruangan atau ketika mereka kembali meninggalkan kampus, tetapi treatment yang diberikan bersifat menyeluruh.
Bahkan, tambahnya, ada peserta disabilitas dari luar kota, Imanuel Arya namanya, dilayani sepenuh hati dengan memberikan fasilitas penginapan di asrama mahasiswa plus ada pendamping yang membantunya baik di asrama maupun di lokasi tes.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Madlazim, M.Si., mengatakan bahwa kampus bertagline Rumah Para Juara, memberikan kesempatan kepada peserta disabilitas untuk belajar dan mengembangkan diri di UNESA. Jalur untuk mereka tidak hanya UTBK, tetapi juga membuka skema penerimaan khusus disabilitas pada jalur mandiri yang akan dibuka beberapa waktu ke depan.
"Harapan kami sebenarnya, ingin memberikan kesempatan yang seluasnya untuk putra-putri daerah baik yang disabilitas maupun non-disabilitas untuk sama-sama mengembangkan diri, membangun kompetensi, sehingga nantinya mereka bisa memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara,” harapnya. []
***
Penulis: M. Azhar Adi Mas’ud/Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: