Kepeduliannya pada pendidikan di Indonesia membuat Anies Baswedan bergerak meningkatkan minat para pemuda bangsa untuk berperan menumbuhkan kualitas pendidikan generasi penerus bangsa melalui program Indonesia Mengajar (IM) yang didirikan dua tahun silam. "Kuncinya ada di guru. Bila gurunya berkualitas dan kepala sekolahnya baik, insya Allah akan menghasilkan anak negeri yang hebat pula," tuturnya saat memberikan motivasi pada peserta SM-3T di Auditorium Widya Mandala Gedung PPG Unesa pada Sabtu (19/10). Pada tahun 2010, saat kali pertama program Indonesia Mengajar ditawarkan secara publik mendapat banyak cibiran karena tempat penugasannya di daerah pelosok yang terpencil. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan berganti tahun, program Indonesia Mengajar justru semakin menginspirasi dan meningkat jumlah peminatnya. Program Indonesia mengajar tidak menawarkan rupiah tapi menawarkan pengabdian. Untuk menjadi guru, jangan tergiur oleh tunjangan tunjangan yang diberikan pemerintah melainkan tanggung jawab pada pendidikan anak bangsa yang mulai tergerus. Selain bentuk tanggung jawab, program ini juga akan melahirkan saudara baru, kampung baru dan budaya baru. Selama tiga tahun terakhir Unesa juga mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk mengajar di daerah terdepan, terluar dan terpencil melalui program SM-3T. Melalui program itu diharapkan jalinan kerjasama pengabdian dengan kabupaten-kabupaten di daerah 3T dapat terus berjalan sehingga kran-kran inovasi pendidikan dapat terus mengalir ke sana untuk memajukan Indonesia raya. Bila melihat masalah, jangan meminta orang lain untuk turun tangan tapi pikir dan lakukanlah sesuatu. Jangan menunggu pemerintah turun tangan lalu kita bergerak. "Semua keputusan untuk mengubah negeri menjadi lebih baik bukan menunggu pemerintah tapi lakukanlah sendiri mulai dari sekarang. Jangan hanya mengkritik, jangan hanya memuji dan berharap ada orang yang menyelesaikan masalah, tapi buatlah sebuah langkah perubahan," pesan Anies Baswedan di akhir mimbarnya. Ia juga berpesan jika suatu saat nanti Anda kembali ke sana atau akan meninggalkan daerah pelosok dan ada penduduk yang mengucapkan terima kasih sudah mengajar di daerah ini sementara pemerintah belum mengirimkan kembali guru di sana maka jawablah satu kalimat: kami datang mewakili negara. Mencerdaskan anak bangsa memang tanggung jawab negara, tetapi mendidik menjadi tanggung jawab orang terdidik. Mari para calon pendidik profesional muda Unesa ikut turun tangan peduli pendidikan.(Chandra Kirana/Ari Budi Prasojo/Byu)