www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id,Surabaya - Meski menjalani rutininas latihan yang padat, atlet renang Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) Unesa tetap bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Para atlet tetap menjalani proses belajar mengajar di Labschool Unesa, sesuai dengan kurikulum yang didapatkan siswa regular lainnya.
“Program pendidikan kita karena sudah menganut merdeka belajar, jadi pendidikan menganut proses keberbakatan. Dalam kurikulum kita dapat melaksanakan proses pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum nasional,” kata Kepala Sekolah Labschool Unesa Dian Hijrah Saputra, SPd, Gr.MM.
Menurut dia, agar para atlet SLOMPN Unesa tidak ketinggalan dalam proses belajar mengajar, para pendidik menerapkan berbagai metode, seperti pembelajaran daring, website, dan pedoman standar kurikulum yang ada.
“Proses pembelajaran bisa di mana saja, dengan tekonologi misalkan ada wesbsite kita bisa lebih mudah dalam proses belajar mengajar,” tambahnya.
Dian mengakui, pihaknya memang menyediakan waktu khusus bagi para atlet SLOMPN Unesa. Jadwal proses belajar mengajar disesuaikan dengan waktu latihan para atlet, sehingga keduanya bisa berjalan optimal.
“Kita buat jadwal, kita konversikan. Belajarnya jam sepuluh sampai dengan jam dua siang. Jam pagi sampai jam 10 kita latihan dan sore mereka latihan,” katanya.
“Ada ruangan kusus di gedung doping dan para pengajar di sana, kita jadwalkan dan bisa menjalani proses itu,” tambahnya.
Meski demikian, terkadang, proses belajar mengajar juga digelar di sekolah Labschool Unesa. Sesekali, para siswa juga bergabung dengan siswa regular, sehingga mereka juga bisa merasakan proses belajar mengajar seperti para siswa lainnya.
“Alhamdulillah, kendala tidak ada, hanya saja harus mengatur jadwal agar bisa mengikuti. Dan, ada rolingan jadwal, terkadang siswa SLOMPN Unesa juga kita bawa ke sekolah. Mereka juga mengikuti belajar di sekolah,” jelasnya.
Dian menambahkan, metode pembelajaran yang diterapkan bagi atlet SLOMPN Unesa memang sudah didesain. Tujuannya, agar proses latihan tidak terganggu. Sebaliknya, para atlet bisa enjoy dan mereka tetap bisa menjalani program belajar dan latihan dengan baik.
Metode pembelajran dengan menggunakan IT dan Fun Learning, kata Dian, dirasa sangat membantu dan bisa membuat para atlet, beradaptasi lebih mudah.
“Jusrtru dengan proses pembelajaran seperti ini, mereka bisa mengikuti program latihan. Mereka senang karena selain pembelajaran IT, kami juga menyelenggarakan fun learning,” pungkasnya. (prs/sir)
Share It On: