www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id,SURABAYA - Beberapa atlet taekwondo SLOMPN Unesa mematangkan teknik tendangan kaki depan sebagai senjata andalan untuk bertanding. Salah satunya adalah teknik tendangan abhorighi, yang banyak dipakai dalam setiap kejuaraan nasional maupun wilayah.
“Kita sering menggunakan serangan ganda abhorighi seperti tendangan jauh ke depan,” kata salah satu atlet SLOMPN Unesa Nimas Ayu Alexandria.
Untuk mengasa timing tersebut, dia dan beberapa atlet lainnya kerap mengadakan sparing partner. Tujuannya, agar jurus tendangan yang dihasilkan bisa lebih sempurna. Selama ini, frekuensi tendangan itu banyak digunakan untuk mendapatkan feeling yang baik.
Menurut dia, beberapa jurus memang masih dipelajari, tetapi belum mendalam. Di antaranya adalah tendangan melingkar ke belakang. Akan tetapi, gerakan itu penuh dengan resiko, sehingga harus dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalisir terkena cedera.
“Tetapi masih menguatkan kontrol kaki biar aman saja,” tambahnya.
Sementara itu, atlet taekwondo lainya, Kavka Zhafif Putrawitama mengakui, dirinya banyak belajar tendangan kaki depan dengan teknik abhorighi dari media sosial seperti youtube. Di sela-sela waktu luang, dirinya pun membuka youtube untuk mempelajari tendangan itu dari atlet idolanya.
“Biasanya belajar di youtube kalau pas gak latihan, nanti pas latihan dipraktikkan,” tegasnya.
Zhafif mengaku mengidolakan atlet taekwondo asal Usbekistan Ulugbek Rashitov. Menurut dia, gaya permainan atlet idolanya itu simpel dan terukur. Namun, tendangan yang dilakukan selalu terarah.
“Mainnya enak dan simple, tidak banyak nendang dan mempelajari gerakan dari media youtube,” tambahnya.
Selama ini, dia terus mengasah feeling tendangan kaki depan. Agar mendapatkan timing yang bagus, sehingga tepat sasaran.
“Kalau kita terus mengasah timing agar bisa cepat dan terarah,” tandas atlet yang terjun di kelas cadet 61 kg itu.(*)
Penulis : Basyir
Foto : Dokumentasi SLOMPN
Share It On: