Tekadnya bulat untuk berkuliah meskipun anak seorang penjual jajanan dan ayah yang di-PHK. Bagi Ikke Yulia, mahasiswa baru jalur SNMPTN 2013 yang baru saja mendaftar ulang, semangat berkuliah berawal dari kegigihan sang ibu dan ayah yang tidak kenal menyerah. Mahasiswa baru S1 Teknik Sipil itu, ayahnya ditimpa duka telah di PHK dan kini menjadi buruh bangunan di Kalimantan. Perantauannya yang jauh dari keluarga, semata mata untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang hanya menggantungkan penghasilan darinya. Ibu Ikke yang hanya menjual jajanan ciki di rumah, sedangkan beban yang ditanggung adalah dua anak dan seorang nenek.
Keadaan ekonomi yang kurang, tidak menjadikan harapannya pupus dalam meraih cita cita. "Meskipun cita cita sebagai dokter kandas akan keadaan ekonomi yang kurang, masih ada cara lain untuk menuju kesuksesan," ujar gadis yang suka warna kuning ini.
Pantang menyerah dan kegigihan mengantarkannya pada keberuntungan. Mahasiswa baru dari program bidik misi ini tidak menyangka jika dia menjadi mahasiswa di Unesa. Dia hanya berpikiran bahwa setelah lulus dari SMA akan melanjutkan kuliah di daerah tempat tinggalnya dan disambi bekerja. Waktu ikut daftar tes SNMPTN bidik misi rasanya sudah pasrah. Gak mungkin saya bisa kuliah di PTN apalagi kuliah gratis, ungkapnya dengan nada ingin menangis.
Alumni SMAN 3 Bojonegoro itu mengungkapkan bahwa orang tuanya begitu bangga mendengar kabar dia diterima di Unesa dan dia tidak akan menyia nyiakan kesempatan berharga. Registrasi pun sampai ditemani ayahnya yang rela datang jauh jauh dari Kalimantan hanya untuk mengantarkan Ikke ke Unesa. Saya terharu sekali, ayah yang jauh jauh kerja di Kalimantan rela pulang untuk menemani registrasi di Unesa tambahnya. (Chandra Kirana/syt)
Share It On: