www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi UNESCO pada 20 November 2023. Dengan demikian, terdapat 10 bahasa resmi yang digunakan dalam kegiatan atau forum UNESCO yaitu Indonesia, Inggris, Prancis, Arab, Mandarin, Rusia, Spanyol, Hindi, Italia, dan Portugis.
Guru besar ilmu kritik sastra Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Anas Ahmadi mengapresiasi langkah pemerintah yang mempersiapkan dan mengusulkan hal tersebut sehingga berhasil disetujui. Posisi bahasa Indonesia di UNESCO ini memiliki banyak nilai di antaranya diplomasi, reputasi dan legacy.
Dengan kata lain, posisi bahasa Indonesia menjadi bagian penting dari proses pengambilan kebijakan di tingkat internasional untuk mewujudkan perdamaian, keharmonisan dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
Di luar prestasi dan reputasi bahasa Indonesia di tingkat internasional, ada fenomena menarik yang perlu diperhatikan bersama terkait penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan anak-anak muda bangsa Indonesia.
Fenomena bahasa yang dimaksud yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur-campur dengan bahasa lain seperti Inggris misalnya dalam percakapan sehari-hari. Menurut dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) tersebut bahwa itu merupakan bagian dari dinamisasi bahasa.
“Kalau dari aspek variasi ini menarik, anak-anak tidak hanya berbahasa Indonesia tetapi hybrid dengan bahasa Inggris. Memang ada yang bilang agar terdengar keren atau pintar. Namun, ini bisa jadi bahan riset. Atau bisa jadi ada sisi bosan anak muda dengan bahasa Indonesia itu sendiri,” ucapnya.
Menurutnya, fenomena percampuran bahasa tidak dapat dimungkiri, sebab bahasa Indonesia sendiri ada yang merupakan serapan dari berbagai bahasa. Namun, di sisi lain, percampuran diksi dalam berbahasa sehari-hari berpotensi membuat beberapa kata bahasa Indonesia tereliminasi dari pemakaian bahkan dilupakan.
Dia mencontohkan, kata ‘netizen’ lebih dominan digunakan dalam keseharian ketimbang ‘warganet’. Begitupun dengan kata ‘jenama’ yang asing ketimbang kata ‘brand’. Begitupun dengan penggunaan kata ‘download’ lebih sering didengar ketimbang ‘unduh’, dan sebagainya.
“Intinya, dalam keseharian kita harus mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing,” tandasnya.
Bagaimana cara membiasakan anak untuk bisa mencintai bahasa Indonesia? Menurutnya, ada beberapa yang bisa dilakukan. Pertama, setiap perguruan tinggi membuka kuota sebanyak-banyaknya kepada mahasiswa untuk masuk di prodi sastra maupun pendidikan bahasa Indonesia dengan tujuan untuk mendorong setiap generasi untuk peka dengan realitas yang terjadi sekaligus adanya pewarisan budaya.
Kedua, setiap generasi harus menggaungkan esensi bahasa Indonesia, kapan dan dimanapun. Menurutnya, generasi muda adalah tonggak perubahan yang dapat menyalurkan kebermaknaan bahasa Indonesia.
Pada konteks sekolah, maka guru yang menjadi role model untuk memberikan contoh konkret ke siswa untuk menularkan semangat berbahasa indonesia.
Ketiga, pentingnya sosialisasi bahasa Indonesia terdekat. Menurutnya, dari pengenalan bahasa Indonesia dari satu orang ke orang lain, akan memberikan kesadaran yang tinggi untuk peka dengan bahasa indonesia.
Bahwa bahasa Indonesia lekat dengan gaya sehari-hari. Dari situlah juga dapat memberikan esensi tentang kebermaknaan bahasa indonesia sendiri.
Dia berharap kepada generasi muda untuk selalu aktif dalam menyuarakan esensi bahasa indonesia dan memaknai bahasa indonesia dengan tepat. Bukan menjadi simbolistik yang digaungkan saja, tetapi nihil dengan kapasitas berbahasa Indonesia.
“Ketidakpatuhan pemuda ada sisi negatif, ada satu sisi untuk membangun. Tentunya, saya mengapresiasi para pemuda untuk melestarikan dengan gaya mereka, karena ini adalah era mereka,” tutupnya.
***
Reporter: Riska Umami/Azhar Adi Mas’ud/Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto : https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-flat-people-talking_16693496.htm#query=orang%20komunikasi&position=4&from_view=search&track=ais&uuid=6bf9a78f-e488-4507-b73d-765d144fd7da
Share It On: