Keseruan Mahasiswa Internasional Program BIPA mengajar dan bermain game bersama siswa Labschool UNESA Lidah Wetan.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Setelah berhasil dilaksanakan di Labschool UNESA Ketintang, kini mahasiswa internasional program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengajar dan berbagi mengenai kebudayaan negara masing-masing kepada para siswa Labschool UNESA di Lidah Wetan, pada Senin, 27 Mei 2024.
Program yang sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu ini disambut gembira dan antusias oleh para siswa TK, SD, SMP, dan SMA Labschool. Mereka terlihat aktif berkomunikasi dan berdiskusi dengan mahasiswa BIPA UNESA. Tak hanya itu, para guru turut antusias menyambut mereka di kelas.
Ari Nurdwiyanti, S.Pd., guru TK Labschool UNESA mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa BIPA UNESA dari Korea dan Madagaskar yang telah hadir mengajar, bercerita, dan mengajak anak-anak bermain permainan bahasa dengan riang gembira.
“Di kelas, anak-anak senang sekali kedatangan orang dari negara lain di kelasnya. Mereka sampai rebutan bertanya mengenai mengapa orang asing itu bisa bertutur kata dalam bahasa Indonesia,” bebernya.
Lucunya, jawaban mahasiswa BIPA yang berasal dari Korea itu menggelitik perut. “Ketika anak-anak bertanya tentang mereka yang bisa berbahasa Indonesia, ada yang menjawab dia bisa berbahasa Indonesia karena suka makan soto. Tentunya anak-anak bingung dengan jawabannya, maka saya mendampingi dan menjelaskan maksud dari kakak-kakak mahasiswa itu,” ucapnya.
Dia mengapresiasi program baru dari mahasiswa BIPA ini. Kegiatan ini bagus, siswa bisa berinteraksi dan bertukar pengalaman. Dia berharap kegiatan ini dapat berlangsung terus minimal satu tahun sekali, kegiatan ini juga bisa dilihat oleh wali murid yang menemani anaknya belajar.
Mahasiswa dari berbagai negara sharing pengalaman mereka belajar bahasa dan budaya Indonesia di UNESA.
Di sisi lain, Hapsari Dewi, S.Pd., Kepala SD Labschool UNESA mengatakan, di kelas, mahasiswa BIPA yang berasal dari Korea, Sudan, dan Jepang bercerita mengenai negara mereka terlebih dahulu kepada anak-anak beserta pengetahuan tentang kebudayaan negara dan lainnya. Kemudian, mahasiswa dari Jepang mengajarkan tentang membuat origami.
“Sebenarnya program terobosan ini bagus untuk anak-anak, ada pengetahuan yang didapat dari negara mahasiswa BIPA. Anak-anak juga senang belajar dan berkomunikasi bersama mahasiswa tersebut. Namun, ke depannya saya berharap bisa lebih dieksplorasi dalam hal-hal lainnya seperti komunikasi dua arah yang lebih banyak karena tadi lebih banyak komunikasi satu arah. Jadi, selanjutnya interaksinya dapat benar-benar intens,” terangnya.
Lain halnya, kegiatan mahasiswa BIPA di SMP Labschool. Mahasiswa BIPA yang berasal dari Tiongkok, Korea, dan Chad mengajar dan saling berbagi pengalaman sekaligus kebudayaan di kelas 7, 8, dan 9.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua tempat, yaitu di ruang kelas 9A dan di Mushola lantai 2 SMP Labschool untuk kelas 7 dan 8. Di Mushola, terdapat perwakilan siswa kelas 7 dan 8 yang mempresentasikan mengenai ‘Bhineka Tunggal Ika’ dan mereka juga bermain quizlet bersama mahasiswa BIPA. Sedangkan, di ruang kelas 9A, mahasiswa BIPA dan siswa kelas 9A saling berdiskusi dan berkomunikasi tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia.
Para siswa Labschool UNESA sangat antusias menyambut program pengajaran yang melibatkan mahasiswa internasional BIPA UNESA.
Nariyatus Salamah, S.Pd., guru yang mendampingi selama kegiatan mengajar di kelas, menjelaskan bahwa kegiatan ini sebenarnya mengenai bagaimana siswa-siswi bertukar budaya keseharian siswa dan budaya mahasiswa BIPA di negara mereka masing-masing. “Kami menggunakan metode Jigsaw Reading agar siswa aktif dan memahami secara komprehensif tentang budaya-budaya Indonesia dan budaya negara mahasiswa BIPA,” katanya.
Dengan metode Jigsaw Reading ini, lanjutnya, guru memfasilitasi anak-anak untuk membaca teks sederhana singkat terkait dengan kebudayaan yang bisa dibanggakan, seperti sopan santun, kebinekaan yang tunggal ika, gotong royong, upacara adat, dan keramahtamahan.
“Dari kegiatan ini akhirnya seluruh siswa paham terkait lima nilai tersebut dalam satu diskusi. Mahasiswa BIPA juga turut mengikuti alur dari diskusi tersebut. Setiap kelompok ada satu mahasiswa BIPA di dalamnya. Setelah selesai, mereka kembali ke kelompok masing-masing dan mengerjakan teka-teki silang seputar lima nilai kebudayaan Indonesia. Jadi, mahasiswa BIPA ini harus aktif berkomunikasi dan berdiskusi dengan siswa untuk memahami teka-teki tersebut,” bebernya.
Selain kegiatan di kelas dan di mushola, mahasiswa BIPA juga ikut melaksanakan podcast. Sukma (nama panggilan), mahasiswa asal Korea yang mengikuti podcast bersama dua siswa Labschool, menjelaskan bahwa ini adalah pertama kali dia ikut podcast. Baginya, siswa-siswa sangat lucu, dan ini bisa menjadi pengalaman yang bagus baginya yang sedang belajar bahasa Indonesia.
Siswa TK Labschool UNESA pun berkesempatan belajar dan bermain bersama mahasiswa BIPA.
Begitu pula yang dirasakan Almira dan Alesiya, kedua siswa kelas 9A yang ikut podcast bersama Sukma. Mereka dengan antusias dan bersahut-sahutan menyebut bahwa ini adalah pengalaman pertama yang berharga bagi mereka.
Di podcast tersebut mereka berbincang bersama mengenai kebudayaan, perbedaan musim, makanan tradisional, upacara tradisional suku-suku di Indonesia dan Korea. Mereka juga membahas tentang bahasa Jawa dan BIPA Unesa.
Di sisi lain, Ali, mahasiswa BIPA dari Chad, Afrika Selatan yang mengikuti kegiatan di kelas, mengungkapkan kegembiraannya. “Siswa di sini terlihat senang sekali selama kita berbagi, sungguh ini sebuah pengalaman yang menarik bagi saya dan saya sangat senang melihat antusiasme anak-anak selama di kelas.”
Direktur Lembaga Labschool UNESA, Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd., mengatakan bahwa program mahasiswa asing mengajar di Labschool UNESA merupakan terobosan penting dalam internasionalisasi program Labschool. Dengan program ini, para siswa bisa belajar dan terlibat dalam percakapan internasional serta berbagi pengalaman dengan mahasiswa luar, baik itu terkait budaya maupun hal-hal menarik lainnya.
Sekadar informasi, mahasiswa BIPA yang mengikuti kegiatan di Labschool hari ini adalah sebagai berikut: Antsa berasal dari Madagaskar, Yusra berasal dari Sudan, Momo berasal dari Jepang. Dari Korea ada Joys, Centika, Putri, dan Sukma. Xu Yuanyuan dan Dimas berasal dari Tiongkok, dan Ali berasal dari Chad.[]
***
Reporter: Lina Lubabatul Karimah (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim Direktorat Humas dan Informasi Publik
Share It On: