Gelaran ilmiah paling akbar se-Indonesia semakin dekat. Akhir pekan ini empat tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unesa yang lolos maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional mulai berangkat ke Universitas Diponegoro, Semarang. Satu di antara empat tim PKM itu ialah tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang berjudul "Penyusunan Majalah Anak di SDIT Utsman Bin Affan Surabaya Guna Mencetak Jurnalis Cilik Tingkat Sekolah Dasar". PKMM besutan Nike Shinta Noviyanti ini mengambil hati reviewer Dikti yang datang ke Unesa saat monitoring dan evaluasi (monev) 10 Juli 2014 lalu. Saat monev, usai presentasi singkat dan reviewer membaca laporan kemajuan PKMM ini, reviewer hanya bertanya satu hal. "Bagaimana kelanjutan program ini setelah PKMM ini kamu jalankan?" ujar Nike menirukan reviewer Dikti yang bertanya kepadanya. Nike pun menjawab dengan singkat dan mantap, "kami diminta untuk menjadi pembina tetap ekstrakurikuler jurnalistik di SDIT Utsman Bin Affan". Kini Nike menikmati buah dari berkah pengabdiannya. Selain digancar melaju di tingkat nasional untuk bertemu dan bersaing dengan finalis Pimnas se-Indonesia, ia juga diminta menjadi pengajar tetap ekstrakurikuler jurnalistik di SD tempat pengabdiannya. Ia mengaku saat mengajukan proposal PKM tersebut, ia sebenarnya hanya ingin memenuhi rasa syukurnya atas ilmu yang telah didapatkan selama kuliah dan belajar menjadi aktivis pers kampus Gema. "Ya, mumpung masih jadi mahasiswa, saya ingin menularkan minat dan bakat jurnalistik kepada anak-anak SD agar mereka memiliki jiwa jurnalis sejak dini. Saya meyakini jika kita berbagi maka kemudahan akan menghampiri dengan sendirinya," ujar mahasiswa asal Banyuwangi tersebut. Nike tak sendiri menjalankan PKMM ini. Ia dibantu empat anggotanya yakni Istiqomah Dian Kartini, Minatus Sholihah, Fierda Kurnia Aditama, Anik Pujianti. Mereka berbagi tugas dalam setiap pelatihan yang diadakan tiap minggunya. Tahap pelatihan ini ia bagi menjadi beberapa tahap yang meliputi pembekalan awal berupa motivasi enaknya menjadi jurnalis cilik, lalu anak-anak diajak bermain mencari berita dan menyiapkan rubrik-rubrik yang dirancang untuk penerbitan majalah, kemudian anak-anak SD tersebut dibimbing menulis berita dan menyiapkan naskah majalah, setelah itu mereka diajak untuk belajar mendesain majalah dengan menggunakan komputer. Jelang laga Pimnas, mereka terus menyiapkan diri dan melengkapi segala persyaratan seperti poster, bahan presentasi, dan artikel jurnal. Bimbingan kepada Drs. Moh. Najid, M. Hum. sebagai dosen pembimbingnya pun terus ia kejar. Tak terkecuali bimbingan dan latihan intensif dengan Komunitas Literasi Kreatif (KLK) pun dijalani. "Saya bangga dengan semangat teman-teman KLK ini. Mereka mampu membuktikan bahwa mereka bisa melanjutkan tradisi JBSI melaju ke final Pimnas seperti kakak kelasnya lima tahun berturut-turut terakhir. Semoga tim PKM JBSI kali ini mampu mempersembahkan juara seperti yang dilakukan Pak Najid di Pimnas tahun 90'an dulu saat beliau menjadi mahasiswa, rawat terus mimpi itu, jaga terus niatnya agar tetap lurus, tulus, dan ikhlas," ujar Bayu Dwi Nurwicaksono, perintis KLK JBSI. (Yusuf/Byu)