www.unesa.ac.id
Unesa.ac.ic, SURABAYA-Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Yudisium ke-104 Tahun 2022 di Auditorium, Gedung T14, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 16 Agustus 2022. Yudisium pertama secara offline sejak pandemi Covid-19 ini mengukuhkan 356 lulusan dari 14 program studi (prodi).
Dekan FBS, Dr. Trisakti M.Si., menyampaikan bahwa menjadi yudisiawan merupakan sebuah keistimewaan tersendiri bagi siapapun. Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan wujud dari keberhasilan mahasiswa setelah menempuh perjalanan studi yang penuh liku. Tidak hanya menguras tenaga, tetapi juga pikiran dan emosi.
“Setiap lulusan ada rintangan dan ada hambatannya masing-masing. Dan, ternyata studi di tengah pandemi Covid 19 itu mengasyikan dan memberikan dampak positif karena bisa melahirkan lulusan yang tangguh, kreatif, inovatif dan canggih dalam berselancar di dunia maya,” ujarnya.
Dia melanjutkan, peserta yudisiawan 104 telah menikmati dua masa sekaligus yaitu pembelajaran full luring dan secara tiba-tiba beralih ke sistem pembelajaran full daring. Sekarang memasuki fase pembelajaran hybrid.
“Masalah teknologi teman-teman ini jagonya. Jangan sampai kemudahan yang ada membuat teman-teman manja. Justru dengan kemudahan, pengembangan diri harus terus dilakukan dan inovasi harus dihadirkan. Buatlah terobosan-terobosan sesuai bidang peminatan dan keahlian Anda di mana pun berada,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Dekan berpesan, kendati masa studi sarjana sudah selesai, bukan berarti tugas untuk belajar juga berakhir. Tugas belajar tidak dibatasi oleh status mahasiswa atau lulusan. Belajar harus dilakukan kapan saja dan di mana saja. “Harus belajar dan belajar. Belajar itu seumur hidup,” tandasnya.
Adapun jumlah yudisiawan berdasarkan prodi yaitu 1) prodi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia luluskan 78 peserta. 2.) prodi S-1 Sastra Indonesia hasilkan sebanyak 13 yudisiawan. 3) Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris sejumlah 53 peserta. 4) Prodi S-1 Sastra Inggris sebanyak 9 peserta. 5) Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Jerman kukuhkan 9 lulusan.
Selanjutnya, 6) Prodi S-1 Sastra Jerman luluskan 3 yudisiawan. 7) Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Jepang sejumlah 23 peserta. 8) Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Mandarin sejumlah 44 peserta. 9) Prodi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sejumlah 53 peserta. 10) Prodi S-1 Pendidikan Seni Rupa sejumlah 15 peserta.
Kemudian, 11) Prodi S-1 Pendidikan Seni Rupa Murni sejumlah 1 yudisiawan. 12) Prodi S-1 Desain Komunikasi Visual sejumlah 16 peserta. 13) Prodi S-1 Pendidikan Seni, Drama, Tari, dan Musik sejumlah 36 peserta, dan 14) Prodi S-1 Seni Musik sejumlah 3 peserta.
Adapun yudisiawan terbaik bidang akademik di antaranya yaitu, 1) Baiq Bunga Firdaus Kukuh dari S-1 Pendidikan Bahasa Jepang dengan IPK 3.93. 2) Fitria Nailul Izza dari prodi S-1 Pendidikan Seni Rupa dengan IPK 3.90. 3) Farida dari prodi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan IPK 3.89 dan Utami Rahmawati dari S-1 Pendidikan Bahasa Mandarin dengan IPK 3.89 serta Diana Nuria Putri dari S-1 Pendidikan Bahasa Inggris dengan IPK 3.89.
Selain itu, yudisiawan terbaik bidang non-akademik, yaitu: 1) Ainun Hidayanti dari S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan nilai SIPENA 5.369. 2) Astutik Widayanti dari S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dengan nilai SIPENA 3.020. 3) Febri Ika Ayu Neng Putri dari S-1 Pendidikan Bahasa Jepang dengan nilai SIPENA 2.550.
Mereka yang berhasil menjadi lulusan terbaik masing-masing mendapat piagam penghargaan dan peringkat tiga besar mendapat uang saku sebagai bentuk apresiasi jajaran fakultas. [HUMAS UNESA]
Penulis : Angel
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: