Berbagai pertunjukkan seni yang melibatkan mahasiswa FBS, BIPA, dan UPSI Malaysia warnai Festival Bulan Bahasa dan Seni di UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA–Gedung Sawunggaling di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bergema dengan kemeriahan pertunjukan seni yang memukau pada puncak Festival Bulan Bahasa dan Seni, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Selasa, 8 Oktober 2024.
Kegiatan yang melibatkan BEM fakultas dan HMP prodi selingkung FBS ini mengusung tema “Harmoni dalam Aksara Menyatukan Perbedaan Melalui Bahasa dan Seni.” Agenda ini menjadi ajang perayaan atas kekayaan bahasa dan seni Indonesia.
Festival ini terdiri dari beberapa rangkaian yang diawali dengan parade budaya yang menampilkan kekhasan berbagai jurusan FBS dan dilanjut dengan pertunjukkan seni pada malam harinya.
Rizki Ramadhan, ketua panitia menjelaskan bahwa rangkain Festival Bulan Bahasa dan Seni ini diselenggarakan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa khususnya mahasiswa FBS UNESA.
“Sehingga ke depannya kita mampu lebih meningkatkan kreativitas kita, Inovasi kita, dan kolaborasi kita bersama dan membawa nama Unesa untuk menjadi lebih jaya dan berkembang di bidang nasional maupun internasional,” ujarnya.
Festival Bulan Bahasa dan Seni dimulai dengan parade budaya yang diikuti mahasiswa BIPA dari berbagai negara dan UPSI Malaysia.
Pembina BEM FBS, Arif Hidajad, menuturkan, agenda ini menjadi wadah komunikasi atau sebagai tempat komunikasi untuk civitas FBS dalam melepas primordial apapun dengan berkomunikasi melalui bahasanya, simbol-simbol seninya sehingga bisa mengenal satu dengan lain.
“Perbedaan adalah kekayaan dan saling menghormati adalah kebanggaan dan harapannya kegiatan ini bisa diinternasionalisasikan,” ucapnya.
Festival ini dibuka secara simbolis yaitu pemukulan gong oleh Wakil Dekan 1 FBS, Didik Nurhadi dan pemukulan gamelan oleh Herry Rizal dari Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia.
Dalam sambutannya, Didik Nurhadi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi untuk mahasiswa FBS dan sebagai wadah untuk meningkatkan keterampilan.
Selain itu, visi dari kegiatan ini untuk dapat berkolaborasi dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia dan sebagai bentuk apresiasi juga bagi mahasiswa BIPA untuk belajar budaya dan akan ditampilkan nantinya.
Selain itu, Herry Rizal dari UPSI Malaysia juga sudah merancang beberapa aktivitas kolaborasi baik dalam bentuk seni ataupun kolaborasi dalam bentuk pertukaran pelajar dan lecture exchange.
“Harapan kami semoga kerja sama ke depan bisa ditindaklanjuti dengan mutual agreement dan mutual benefit yang diperoleh kedua belah pihak,” tandasnya.
Pertunjukan musik mahasiswa FBS UNESA.
Acara yang dilaksanakan selama 3 bulan lamanya ini, turut dimeriahkan oleh seluruh mahasiswa FBS, mahasiswa BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), dan mahasiswa Malaysia sebagai peserta festival.
Festival Bulan Bahasa dan Seni ini turut menampilkan pertunjukan dari berbagai prodi yang ada di FBS UNESA dan UPSI Malaysia. Ada drama oleh mahasiswa BIPA, penampilan campursari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, penampilan musik keroncong oleh prodi Sendratasik.
Lalu, ada penampilan tari Mandarin oleh Prodi Bahasa Mandarin, penampilan gitar oleh Prodi Musik, serta penampilan dari negeri Jiran oleh Band David All Star & Amir Jahari.
Salah satu penampil asal Malaysia dan juga peserta Festival Bulan Bahasa dan Seni, Kay, menyatakan rasa senangnya bisa terlibat dalam kegiatan tersebut. "Saya suka berada di UNESa, semua ramah dan baik," ujarnya.
Ungkapan bahagia juga disampaikan Miwa, yang merupakan mahasiswa BIPA UNESA dari Jepang. Ia mengaku senang menyaksikan reog Ponorogo, sajian parade budaya dan penampilan musik keroncong dan campursari.
“Saya sangat menikmati penampilan seni di sini, saya juga tertarik untuk mengetahui budaya Indonesia. Saya juga suka penampilan musik tradisional yang dipadukan dengan musik modern, seperti drum dan gitar," ujarnya.[]
***
Reporter: Dewanda (FBS) dan Retno Nurus Solekhah (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Panitia Festival Bulan Bahasa dan Seni
Share It On: