Festival Mandarin ke-9 dikemas dalam berbagai kegiatan penguatan bahasa dan budaya Mandarin yang diikuti para peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Unesa.ac.id, SURABAYA — Confucius Institute (CI) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bersama Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa Mandarin kembali menggelar Festival Mandarin ke-9 pada Sabtu, 12 Oktober 2024, di Auditorium T2 Fakultas Bahasa dan Seni UNESA.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Bulan Bahasa Fakultas Bahasa dan Seni UNESA. Festival dengan tema “Combination Beautiful Future” ini bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi generasi muda dalam penguasaan bahasa Mandarin.
Direktur CI UNESA, Sueb, menyatakan bahwa Oktober menjadi bulan yang istimewa untuk merayakan pentingnya bahasa, terutama karena bertepatan dengan Sumpah Pemuda yang salah satu poin pentingnya yaitu tentang bahasa. "Bulan ini tepat untuk merayakan bahasa, karena bahasa merupakan perekat persatuan kita sebagai bangsa," ucapnya.
Direktur CI UNESA menekankan pentingnya agenda Festival Mandarin tersebut sebagai sarana penguatan kompetensi bahasa asing bagi pelajar dan mahasiswa sebagai bekal studi atau karir ke depan.
Bulan bahasa dapat dimaknai sebagai upaya memperkokoh bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan atau bahasa utama, memperkuat pelestarian bahasa daerah, dan mendorong penguasaan bahasa asing, salah satunya bahasa Mandarin.
Dia melanjutkan, CI terus memperkuat berkontribusi dalam mengembangkan minat dan bakat mahasiswa terhadap bahasa dan budaya Mandarin, seraya berharap semakin banyak prestasi yang akan diraih.
Festival ini diisi dengan berbagai kegiatan lomba dan seminar yang diikuti oleh pelajar SMP, SMA sederajat se-Jawa Timur, dan perguruan tinggi se-Indonesia. Lomba diadakan secara online dan offline.
Lomba online berlangsung pada 3 Juli hingga 11 September 2024 dengan kategori mengarang, paduan suara, pidato, dan dance, diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Berbagai rangkaian lomba diadakan secara daring dan luring yang diikuti ratusan peserta dari berbagai tingkatan pendidikan.
Sementara lomba offline digelar pada 12 Oktober 2024 dengan kategori pidato, dance, dan menyanyi yang diikuti oleh pelajar SMP dan SMA sederajat se-Jawa Timur.
Miftachul Amri, Koordinator Prodi Mandarin UNESA, menyatakan bahwa kegiatan lomba offline ini diikuti oleh sekitar 135 peserta. "Kami berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan menjadi platform untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan," ujarnya.
Selain lomba, acara ini juga menghadirkan seminar “Sharing Session Pembelajaran Mandarin: Tantangan dan Peluang” dengan menghadirkan tiga pembicara. Qurrota A’yun, salah satu pembicara, berbagi kisah perjalanannya dalam belajar bahasa Mandarin dan alasan ketertarikannya mempelajari bahasa tersebut.
Pimpinan CI UNESA, Prodi Mandarin, para mitra, narasumber, panitia, dan perwakilan peserta Festival Mandarin.
“Bagi saya, peluang menguasai bahasa Mandarin sangat besar, terutama dalam dunia kerja. Bahasa ini banyak digunakan di seluruh dunia, dan bisnis yang berhubungan dengan Tiongkok terus berkembang pesat. Tantangannya memang ada, tetapi dengan konsistensi dan kemauan untuk belajar, saya merasa siap untuk menghadapinya," jelas Qurrota.
Pembicara kedua, Ma Xiao Lei, memaparkan mengenai kesempatan besar yang terbuka bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Tiongkok. Pembicara ketiga, Lathifatun Munnawaroh, dari SMA Darussalam Banyuwangi, membagikan pengalamannya mengajarkan bahasa Mandarin di pesantren.
Festival Mandarin ke-9 ini diharapkan dapat terus menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan keterampilan bahasa Mandarin dan memperluas kesempatan belajar dan karir di dunia internasional.[]
***
Reporter: Retno Nurus Solekhah (Fisipol), dan Zakariya Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: