www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya gelar yudisium ke-107 di gedung Fakultas Kedokteran Unesa, Kampus Lidah Wetan, pada Kamis, 31 Agustus 2023. Prosesi yang diikuti 97 yudisiawan ini mengusung tema 'FIKK Membangun Sumber Daya Manusia Unggul, Sportif, Kompetitif di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0' .
Dekan FIKK, Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes., mengungkapkan rasa syukurnya bisa menyaksikan keberhasilan mahasiswa menuntaskan studi dan meraih gelar akademik. Menurutnya, tidak gampang untuk sampai di tahap itu, butuh semangat, perjuangan dan konsistensi
Pihaknya menyadari betul tantangan lulusan sekarang ini semakin menantang. Dengan kompetensi dan skill set yang didapat selama kuliah, dia percaya lulusannya bisa menjadi lokomotif perubahan dan pelopor di mana pun berada.
"Jangan cepat merasa puas dengan ilmu atau gelar yang telah dicapai. Teruslah belajar dan kembangkan ilmunya. Bisa dengan lanjut studi, pun bisa dengan ikut pelatihan atau belajar di tempat bekerja atau berkarir. Ilmu yang didapat, gunakan untuk memberi manfaat bagi masyarakat," pesannya.
Bertepatan dengan ASEAN University Games (AUG) 2024, dia berharap dari ke-97 yudisiawan FIKK yang hadir saat ini nantinya dapat berpartisipasi baik sebagai atlet, pelatih, volunteer, atau menjadi seorang wasit dalam event olahraga terbesar antar kampus se-ASEAN itu.
www.unesa.ac.id
Yudisium kali ini, FIKK mengumumkan yudisiawan terbaiknya. Mereka adalah Salsa Ayu Adelia Effendi dengan IPK 3,89, Rafi Arrohmah Dwi dari S-1 Kepelatihan Olahraga mendapat IPK 3,83, Luhidatul Fitriyah dari S-1 Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi dengan IPK 3,78.
Adapun IPK 4.00 berhasil diraih Mohammad Raden Jihan Ar-Rasyid dari S-2 Pendidikan Keolahragaan. Dalam sambutannya, Salsa Ayu Adelia Effendi mengatakan bahwa masa-masa perkuliahan adalah kondisi di mana naik turunnya semangat dalam menyelesaikan studi.
Sehingga mahasiswa dan dia dituntut bukan hanya berkuliah untuk mendapat IPK atau sekedar membeli ijazah saja, melainkan menempa diri dengan suatu proses yang berarti untuk mencapai cita-cita. [*]
***
Reporter: Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: