Badan Eksekutif Mahasiswa Unesa menggelar aksi simpatik seribu lilin untuk mengenang semangat sumpah pemuda 85 tahun silam. Aksi yang digelar pada Senin (28/10) dimulai dari Kampus Unesa Ketintang hingga tujuan utamanya ke Monumen Gubernur Suryo di depan geduang negara Grahadi. Aksi simpatik itu merefleksikan bahwa para pemuda tidak boleh terlena dengan kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia. Kini saatnya para pemuda mengisi kemerdekaan dengan aksi nyata dalam memajukan dan menjaga NKRI. Masih banyak kemerdekaan semu bangsa ini. Kita belum sepenuhnya menjadi bangsa yang mandiri dan maju. Karena itu, para pemuda harus turut serta mengawal makna sumpah pemuda warisan pejuang-pejuang kita, ucap Afrizal P. Pratama, koordinator lapangan. Malam itu pukul 19.00 WIB, mereka mengikrarkan sumpah pemuda di area monumen Gubernur Suryo yang disaksikan masyarakat Kota Surabaya yang melalui depan gedung negara Grahadi. Ikrar itu kemudian dilanjutkan dengan membagikan selebaran yang berisi iklan layanan masyarakat agar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ke pengguna jalan yang melintas di sekitar Taman Apsari. Aksi simpatik itupun kemudian dilanjutkan dengan menyalakan seribu lilin di sepanjang jalan Gubernur Suryo tepatnya di depan area pedestrian Taman Apsari. Seribu lilin itu sebagai simbol semangat persatuan pemuda yang bercahaya seperti lilin. Cahaya cahaya yang terpancar dari setiap lilin adalah perjuangan pemuda yang akan menerangi negeri ini. Ada banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa sebagai pemuda dalam memaknai sumpah pemuda ini. Mulai menjadi mahasiswa yang sadar terhadap tanggung jawab sebagai individu calon intelektual dan profesional generasi pemimpin masa depan bangsa, sebagai anggota keluarga pengangkat harkat martabat orang tua dan saudara-saudaranya, dan sebagai anggota masyarakat yang peduli lingkungan sosial. Kami tidak ingin disebut hanya berkoar memperingati sumpah pemuda. Lebih dari itu, kami ingin membangun karakter kepedulian kepada sesama untuk turut serta mengajak pemuda generasi penerus bangsa agar tidak melupakan sejarah perjuangan dan makna sumpah pemuda, tambahnya di sela-sela melakukan aksi simpatik malam itu. (Chandra Kirana/Byu)