www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Wirausaha Merdeka (WMK) merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang baru saja dirilis Kemendikbudristek pada Juli 2022. Program ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa menjadi calon wirausahawan dengan mendorong peningkatan pengalaman wirausaha dan kemampuan daya kerja.
Ada sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang ‘merasakan’ program tersebut, salah satunya Adinda Dian Paramita, mahasiswa prodi S-1 Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB).
Bagi Dinda, MWK ini baginya sangatlah seru, karena bisa menggali banyak ilmu dan pengalaman di universitas yang unggul di bidang kewirausahaan dan dibimbing langsung para mentor atau fasilitator yang mumpuni. “Program ini bisa online, bisa offline (hybrid). Mentoringnya secara offline dan bimbingan tambahan secara online,” ucapnya.
Dia mengikuti program ini sejak awal semester yakni pada Agustus dan akan berakhir pada Desember 2022. “Di program ini kita bisa memiliki banyak kampus tujuan seperti UI. Namun, saya memilih kampus yang fokus di bidang entrepreneur yaitu Universitas Ciputra,” tuturnya.
Banyak sekali pengalaman menarik yang ia dapat dari program ini, salah satunya bisa merasakan atmosfer belajar dan kegiatan di Apple Academy. Akademi yang merupakan bagian dari perusahaan pembuat iPhone, iPad dan Macbook yang terkenal itu memiliki tujuan memberikan pelatihan dan pengetahuan bagi para entrepreneurs, designers and developers untuk mencari dan membuat pekerjaan seputar aplikasi iOS.
“Di akademi ini saya bisa mengetahui langsung pola kerja karyawan dan para developer di sana. Siswa yang masuk di situ dibatasi hanya 10 orang saja. Jadi tahu lah kerjanya orang-orang Apple, bagaimana mereka berdiskusi, disiplinnya dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Pengalaman menarik lainnya yaitu mengunjungi UC Venturer. Ini semacam inkubator bisnis digital startup universitas yang diklaim memiliki ekosistem terbaik di Jawa Timur. Di sinilah tempat mahasiswa UC belajar dan mengembangkan bisnis mereka hingga mendapat investor dalam dan luar negeri.
Dari program tersebutlah ia banyak mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman merancang, merintis dan mengembangkan usaha.
Dari pengalamannya itu, Dinda bertekad menjadi seorang entrepreneur. Dia ingin mengembangkan bisnisnya, Croffle dari Tepung Kacang Hijau yang sebelumnya pernah ia ajukan dan mendapat pendanaan dari UNESA.
Ada juga beberapa usaha lain di bidang kuliner. Namun yang paling menarik baginya adalah Croffle yang dikemas dan dipasarkan secara kekinian. Pilihannya ke usaha ini juga karena manfaatnya yang bagus untuk menambah gizi baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. [HUMAS UNESA]
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto : Dokumentasi Adinda Dian Paramita
Share It On: