www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Berbagai transformasi yang dilakukan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) belakangan ini dilirik kampus lain, utamanya yang badan layanan umum atau BLU. Salah satu kampus itu adalah Universitas Sriwijaya (Unsri) yang melakukan benchmarking di UNESA pada Jumat, 7 Juli 2023.
Rombongan pimpinan Unsri disambut Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Prof. Dr. Haris Supratno., Ketua Senat Akademik Universitas (SAU) Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Prof. Dr. Siti Nur Azizah, S.H., M.Hum., dan jajarannya.
Rektor UNESA menyebut kegiatan benchmarking merupakan strategi yang bagus untuk melakukan sejumlah lompatan dan transformasi. Berbagai inspirasi yang diperoleh perlu dirumuskan dan diimplementasikan dengan segera. "Studi banding Unsri dan kerja sama ini kita harapkan semakin menguatkan atmosfer akademik dan inovasi kedua belah pihak," ucapnya.
Cak Hasan juga menjelaskan, saat menjadi PTNBH, peningkatan jumlah mahasiswa juga harus diimbangi dengan dosen dan tenaga pendidik yang berkualitas. Hal itu berguna untuk bisa mendorong lulusan yang lebih unggul. Selain itu, kerja sama di berbagai bidang juga perlu dipercepat, terutama mengingat pertumbuhan sektor industri yang semakin pesat.
www.unesa.ac.id
“Kerja sama seperti MoU ini tidak boleh sekedar penandatanganan saja, kita harus segera menindaklanjutinya untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan setiap perguruan tinggi pasti punya strategi khusus dan harus dikembangkan dengan melihat indikator kinerja utama yang ada,” tambahnya.
Prof. Dr. Ir. Anis Saggaff, MSCE, Rektor Unsri mengatakan kunjungan ini ditujukan dalam rangka menggali pengalaman dan strategi UNESA menjadi PTNBH. Ini diharapkan bisa menjadi bagian penguatan strategi Unsri yang saat ini tengah mempersiapkan diri berganti status menjadi PTNBH.
“Kami lihat UNESA kemajuannya sangat sangat pesat sekali. Ditambah visi kedua universitas yang ingin menciptakan SDM yang berkualitas, ditambah lagi dengan bagaimana pengelolaan aset setelah menjadi PTNBH,” terangnya.
Dia menyebut banyak potensi yang bisa dikerjasamakan kedua pihak. Dia berharap dalam waktu dekat banyak kerja sama yang dapat direalisasikan seperti pertukaran mahasiswa dalam program MBKM di luar kampus dan kolaborasi riset antar-dosen.
www.unesa.ac.id
Ketua MWA, Prof Haris mengatakan saat ini perubahan status perguruan tinggi menjadi PTNBH tidak harus berawal dari PTN-BLU. Perguruan tinggi dengan status satuan kerja (Satker) juga bisa mengajukan perubahan menjadi badan hukum. “Tentunya tidak mudah untuk menjadikan suatu perguruan tinggi menjadi status badan hukum. Banyak indikator yang harus dicapai, dan harus ditingkatkan secara perlahan,” terangnya.
Dia menekankan suatu perguruan tinggi yang menjadi PTNBH bukan berarti sepenuhnya lepas dari pemerintah, akan tetapi masih ada beberapa keterikatan dengan pemerintah melalui kementerian terkait, hanya saja porsinya yang tidak terlalu besar. []
***
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: