www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Ratusan peserta dari berbagai daerah beradu kemampuan dalam kejuaraan nasional petanque 'Rektor Master Series' yang diselenggarakan Federasi Olahraga Pétanque Indonesia (FOPI) Jawa Timur di Lapangan Petanque, UNESA Kampus Lidah Wetan, pada 23-25 Juni 2023.
Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan, kejuaraan tersebut sebagai upaya mencari bibit unggul atlet petanque. Ini sekaligus menjadi ajang evaluasi para atlet dari serangkaian latihan yang mereka lakukan di daerahnya masing-masing.
Berbagai atlet yang selama ini berlatih akan dilihat bagaimana perkembangan latihannya saat dalam pertandingan. “Dari situ kita lihat dari masing-masing provinsi dan daerah di Jawa Timur bagaimana permasalahan para atlet saat berlatih,” jelasnya.
Pria yang juga sebagai ketua Pengprov FOPI Jatim itu menambahkan ada pembobotan pada series kali ini. Dia menuturkan para atlet yang mengikuti kejuaraan itu akan dibobot seperti pada cabang olahraga lainnya. Melalui pembobotan itu harapannya pétanque setara seperti cabor lainnya, dimana ada sistem pemeringkatan bahkan di dalam skala nasional pada setiap kejuaraan.
“Para atlet tentu harus hebat dan punya strategi khusus dalam bertanding, apalagi pétanque ini mendorong atlet untuk handal analisis. Cabor ini sangat taktis karena punya perhitungan dan antisipasi untuk melakukan shooting atau pointing,” bebernya.
Petanque series ini menjadi ajang meningkatkan persiapan para atlet menyambut pekan olahraga lainnya seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas), hingga Pekan Olahraga Mahasiswa Asean (AUG).
Menurutnya, latihan saja kurang maksimal untuk meningkatkan kemampuan para atlet, sehingga perlu diuji dalam perlombaan secara berkala dan berkelanjutan. “Harapannya muncul bibit unggul yang berpotensi untuk membawa nama bangsa dan negara,” tambahnya.
www.unesa.ac.id
Abdul Hafidz, M.Pd., selaku ketua pelaksana, dalam laporannya menjelaskan, peserta dalam pertandingan ini berjumlah 326 atlet dari berbagai provinsi. Adapun rincian nomor pétanque ini terdiri dari single putra (107 atlet), single putri (105 atlet), double putra (60 atlet) dan double putri (54 atlet).
Hafidz menyebut pada series ini terdapat atlet dari berbagai wilayah Indonesia sehingga menjadi pembeda dengan series sebelumnya yang hanya berfokus pada Jawa Timur. "Ada yang dari Aceh, Bali, hingga Sulawesi. Para atlet bisa jaga kesehatan dan ikuti perlombaan dengan sportif," tambahnya.
Kejuaraan seri 3 ini melahirkan para juara. Pada kategori single putra juara 1 dimenangkan atlet dari Mayangkara 1, juara 2 dimenangkan atlet dari Jatim 1, dan juara 3 dimenangkan atlet dari UNESA 5. Sementara itu pada kategori single putri juara 1 dimenangkan atlet dari Karangasem 2, juara 2 dimenangkan Jatim 5, dan juara 3 dimenangkan GWP 3.
Sedangkan pada kategori double putra, juara 1 dimenangkan Jatim 3, juara 2 oleh Jatim 2, dan juara 3 oleh atlet Unsil 2. Sementara itu dari kategori double putri juara 1 dimenangkan atlet GWP 3, juara 2 oleh atlet GWP 1, dan juara 3 dimenangkan oleh atlet dari Banung 2.
Salah satu pemenang kejuaraan pada nomor single putri, Ida Ayu Ngurah Agung Y. K., merasa bangga karena pertama kalinya dapat memenangkan kejuaraan pada cabor pétanque. Skor yang diterimanya sangat kritis pada babak yang hanya selisih 1 skor dengan lawan yakni 13-12. “Walaupun terlihat mudah, tapi ini menguji kesabaran karena kita harus jalan, jongkok, dan berdiri,” katanya.
Perempuan asal Pulau Dewata itu mengatakan persiapannya enam bulan untuk menyambut kejuaraan tersebut. Tantangan yang terasa menurutnya yakni pada adaptasi lapangan secara lebih saat bermain di UNESA, mengingat lapangan pertandingannya berbeda dengan tempat berlatih yang ada di daerahnya. []
***
Penulis: Fionna Ayu Shabrina/Mohammad Dian P
Editor: @zam Alasiah*
Dokumentasi: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: