![](/images/foto-20-06-2021-09-07-46-5718.png)
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Nganjuk-Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN MBKM) yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tahun 2021 telah berakhir. Acara penutupan secara resmi diselenggarakan di Wisata Taman Cengkok Asri, Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu (20/06).
Kegiatan tersebut dihadiri Prof. Luthfiyah Nurlaela. M.Pd, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Bupati Nganjuk (plt) Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, S.E., S.H., M.M., MBA beserta jajaran pemerintah Kabupaten Nganjuk. Selain itu juga ada camat, serta jajaran kepala desa setempat.
Sementara dari UNESA ada Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Dr. Sujarwanto, M.Pd, Ketua Satuan MBKM Dr. Muhammad Soleh, M.Pd, Ketua Divisi KKN Dr. Nurkholish, M.Pd. dan jajaran civitas academica Unesa lainnya.
Pada kesempatan itu, Nurcholis menyampaikan bahwa hasil capaian mahasiswa dalam program KKN MBKM itu cukup banyak, di antaranya pada program tema kemanusiaan ada kegiatan donor darah, pembuatan hand sanitizer, masker, kampung tangguh semeru, edukasi bencana, trauma healing, penggalangan sembako dan lainnya yang melibatkan sekitar 1.435 mahasiswa.
Kemudian untuk program tema kewirausahaan meliputi kegiatan peningkatan kualitas produk pangan, digital marketing, e-commerce, pengemasan dan labeling, edukasi keuangan, dan BUMDES yang diikuti oleh 603 mahasiswa. Lalu, program tema proyek desa meliputi kegiatan kampung wisata kuliner, air, batu-batuan, desa bebas stunting, desa ramah anak, perpustakaan desa, pembuatan atribut desa dan masih banyak lagi yang diikuti oleh 947 mahasiswa.
Tak hanya itu KKN UNESA memiliki keistimewaan lain yakni menjalankan KKN khusus disablitas sebanyak 85 mahasiswa, KKN Ekonomi Islam sebanyak 116 mahasiswa, KKN manajemen sebanyak 147 mahasiswa. Dari keseluruhan kegiatan total sejumlah 5609 mahasiswa mengikuti kegiatan KKN sekaligus mencatatkan sejarah pemberangkatan paling besar yang dilakukan Unesa.
KKN MBKM Unesa itu sendiri diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) dengan menerapkan prokes ketat yang tersebar di 13 provinsi, 79 kabupaten maupun kota, dan 419 desa. "Meski masih pandemi, tetapi Ini sejarah yang mengesankan dalam kegiatan KKN MBKM. Pengembangan KKN tematik UNESA tahun 2021 ini telah sesuai harapan. Menekankan pada aspek pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan partisipatif,” ujarnya.
Sementara itu, Sujarwanto menyatakan bahwa kegiatan KKN MBKM Unesa menjadi starting poin untuk menjalin kerja sama lebih luas khususnya dengan Kabupaten Nganjuk. Upaya para mahasiswa dalam menebar hal-hal positif melalui program-program yang telah terlaksana bisa dilanjutkan lagi ke arah yang lebih baik dan dapat memberi manfaat kepada masyarakat luas.
“Kami mengapresiasi atas tersenggarannya acara KKN MBKM ini dan terima kasih atas dukungan semua pihak, baik masyarakat maupun jajaran pemerintah yang mendukung suksesnya program ini,” ujarnya. “Sekali lagi terima kasih, akhirnya adek-adek kami bisa belajar di kampus kehidupan bersama masyarakat di Nganjuk dan kabupaten lainnya. Semoga apa yang diberikan mahasiswa bisa bermanfaat bagi desa dan daerah sehingga bisa terus berkembang sesuai dengan potensi masing-masing,” pungkasnya.
Marhaen Jumaidi, Plt Bupati Nganjuk mengatakan bahwa sudah tiga tahun Unesa bekerja sama dengan Kabupaten Nganjuk salah satunya dalam bentuk program KKN. Ia melanjutkan bahwa, tahun ini masyarakatnya diajarkan banyak hal dan itu sangat bermanfaat bagi masyarakatnya. "Diajarkan membuat hand sanitizer, ada program donor darah, dan masih banyak lagi. Bahkan sektor ekonomi dan tempat wisata yang dikelola oleh Bumdes mulai bergerak karena bantuan mahasiswa KKN,” ungkap Alumni IKIP Surabaya itu.
Prof Luthfiyah pada kesempatan itu mengatakan bahwa kegiatan KKN MBKM tersebut dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa dan mendukung SDGs Nasional. Dengan program tersebut, desa berkesempatan mengatasi ketertinggalan. SDGs Desa wajib menjangkau seluruh warga dengan jargon No One Left Behind. Ia melanjutkan bahwa peran mahasiswa dalam mendorong dan memajukan Bumdes bersama masyarakat menjadi kunci pertumbuhan desa. Menurutnya, Bumdes merupakan wujud potensi desa dengan mempertahankan kearifan dan menjangkau seluruh warga.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tertinggal dan Transmigrasi itu melanjutkan bahwa prioritas SDGs Desa dapat diwujudkan melalui KKN MBKM. Program ini dapat menjadi peluang dalam menyiapkan pembangunan dan mensejahterakan masyarakat desa. “Kami berterima kasih, karena KKN ini terus berkontribusi dalam meningkatkan target SDGs Desa. Program KKN MBKM ini sangat strategis dalam mendorong pembangunan desa, mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat desa,” pungkasnya. (Yuris/Dewi)
Share It On: