Rektor memaparkan berbagai inovasi dan program pencegahan narkoba di UNESA kepada Kepala BNN RI dan jajarannya.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Marthinus Hukom memberikan Kuliah Umum: Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Auditorium, lantai 11, Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Senin, 14 Oktober 2024.
Di hadapan para mahasiswa selingkung UNESA, Marthinus Hukom menjelaskan bahwa narkoba tidak hanya ancaman bagi bagi manusia, tetapi juga mengancam keberlangsungan peradaban. Saat ini terdapat 5,8 persen atau sekitar 296 juta orang di dunia yang terjerat narkoba.
Dia melanjutkan, Indonesia merupakan sasaran pemasaran narkoba, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kondisi demografis, geografis, dan kondisi pasar. Salah satunya karena banyaknya pelabuhan tidak resmi dan wilayah interdiksi yang potensial sebagai pintu masuk narkoba dari luar negeri.
“Pelaku penyalahgunaan narkoba itu juga bisa disebut sebagai korban yang terjerat peredaran narkoba. Mereka terjerembab dalam tumpukan permasalahan. Kita punya peran penting untuk membantu mereka keluar dari jeratan narkoba,” ujarnya.
Penandatanganan kerja sama penguatan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di kampus dan sekolah.
Agar penyalahgunaan dan peredaran narkoba bisa ditekan, perlu ada penguatan sinergi antara BNN dengan mitra termasuk perguruan tinggi untuk memasifkan P4GN di masyarakat, termasuk di kampus dan sekolah.
“Usiah perkuliahan dan sekolah itu merupakan fase kritis karena terjadi banyak perubahan. Masa ini penuh gejolak dan cenderung mudah terbawa arus. Karena itu perlu ada upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan atau peredaran narkoba,” tandasnya.
Selain untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan pentingnya menyadarkan mahasiswa lainnya agar tidak terjerat dalam penyalahgunaan narkoba, kuliah umum ini juga sebagai penguatan sinergi antara BNN dengan UNESA dalam memperkuat program P4GN.
Sinergi keduanya ditandai dengan penandatanganan kerja sama BNN RI dengan UNESA, dan BNNP Jatim dengan Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS) UNESA. Selain itu, juga terdapat peluncuran sosialisasi 100 sekolah dan ruang rehabilitasi rawat jalan.
Pimpinan UNESA bersama Kepala BNN RI dan jajarannya usai kuliah umum bersama mahasiswa selingkung kampus "Rumah Para Juara."
Rektor UNESA Nurhasan, menyebut bahwa kerja sama tersebut dalam rangka penguatan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba baik di kampus, sekolah, dan masyarakat.
“Kerja sama ini bentuk komitmen kita untuk bergerak serempak seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali dunia pendidikan bahwa langkah P4GN tidak bisa dilakukan sendiri, perlu adanya upaya yang holistik agar cita-cita Indonesia bersih dari narkoba dapat tercapai,” ucapnya.
Dengan kerja sama tersebut, UNESA bisa semakin meningkatkan upaya pencegahan di lingkungan kampus melalui tes urine civitas secara berkala, sosialisasi dan edukasi, serta kegiatan berbasis kreativitas lainnya.
Program pencegahan tersebut juga dilakukan di luar kampus dengan melibatkan unit kegiatan mahasiswa UNESA yang nantinya turun memberikan edukasi bahaya narkoba di sekolah-sekolah mitra UNESA yang ada di Jawa Timur.
“UNESA memiliki tanggung jawab sosial dan berkomitmen untuk mencegah persebaran narkoba dengan meluncurkan program sosialisasi 100 sekolah di seluruh wilayah Jawa Timur dan rehabilitasi sosial rawat jalan penyalahgunaan narkoba,” tandas Cak Hasan.[]
***
Reporter : Farhan Bachtiar (Fisipol) dan Retno Nurus Solekhah (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: