Achmad Setiyo Prabowo Kepala PPSDMPU bersama jajaran dewan penguji dalam Ujian Terbuka Doktor Pendidikan Vokasi, Sekolah Pascasarjana UNESA
Unesa.ac.id., SURABAYA—Achmad Setiyo Prabowo, S.T., M.T., tampak bahagia setelah dinyatakan berhasil mempertahankan disertasinya dalam Ujian Terbuka Doktor Sekolah Pascasarjana UNESA di Lantai 7, Gedung Terpadu Psikologi Olahraga Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, pada Kamis, 28 Maret 2024.
Pria yang merupakan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDMPU), Kementerian Perhubungan itu lulus program doktor bidang pendidikan vokasi di UNESA.
Dalam ujian terbuka tersebut, dia memaparkan disertasinya tentang "Pengaruh Self-Efficacy, Adversity Quotient, Critical Thinking, Creative Thinking terhadap Decision Making dan Academic Performance Taruna Politeknik Penerbangan Udara di Indonesia."
"Sebagai taruna penerbangan udara memiliki kemampuan mengambil keputusan dan performance akademik merupakan suatu tuntutan. Dan, dua variabel itu tidak lepas dari kepercayaan pada kemampuan mereka sendiri, kecerdasan menghadapi masalah, kritis dan kreatif," ucapnya.
Berbagai kemampuan tersebut tidak muncul sendiri, tetapi melalui sistem pendidikan, latihan, dan pembiasaan secara berkelanjutan yang didukung dengan metode belajar, pola asuh asrama dan sistem kurikulum pendidikan vokasi, khususnya di dunia penerbangan.
Dengan kata lain, perlu transformasi pendidikan vokasi untuk melahirkan taruna yang memiliki perfomance akademik dan kemampuan pengambilan keputusan yang bagus. "Saya berharap, penelitian ini bisa menjadi salah satu rujukan dan pertimbangan dalam mendorong transformasi pendidikan vokasi, khususnya dunia penerbangan udara," harapnya.
Pada kesempatan itu, pria yang akrab dengan sapaan Pak Setiyo itu menyoroti kondisi kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan menghadapi masalah di tengah gempuran era digita, medsos, dan teknologi komunikasi yang sangat memanjakan, di mana informasi merasuki pikiran setiap detik.
Jika tidak generasi tidak kritis, akan sangat gampang terpengaruh informasi yang bias dan hoaks. "Bayangkan jika kita sebagai pengambil keputusan, dasar yang kita gunakan adalah informasi yang keliru, tentu keputusan yang diambil pun berpotensi keliru," tukasnya.
Achmad Setiyo Prabowo, Kepala PPSDMPU paparkan disertasinya tentang Pengaruh Self-Efficacy, Adversity Quotient, Critical Thinking, Creative Thinking terhadap Decision Making dan Academic Performance Taruna Politeknik Penerbangan Udara di Indonesia, di hadapan dewan penguji.
Dalam ujian terbuka itu, putra pertama pasangan Achmad Pudjiono (Alm) dan Ibu Wiwik Suci Wibawati (Alm) ini diuji oleh jajaran dewan penguji yang terdiri dari: Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., sebagai ketua, Dr. Ir. Achmad Imam Agung, M.Pd., sebagai sekretaris, dan Dr. Capt. Wisnu Handoko, M.Sc., sebagai penguji kehormatan.
Selanjutnya, Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd., sebagai promotor satu, Prof. Dr. Ekohariadi, M.Pd., sebagai promotor dua, Prof. Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd., penguji eksternal, Dr. Theodorus Wiyanto Wibowo, M.Pd., anggota penguji dan Prof. Dr. Bambang Suprianto, M.T., sebagai anggota penguji.
Ujian ini turut dihadiri dan disaksikan, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan laut, Kepala Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan, Jajaran Direktur dan Kepala Balai selingkung BPSDM Perhubungan, dan keluarga besar PPSDMPU.
Pun tampak hadir Plt Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat, Direktur Poltekbang Surabaya, Direktur Poltekpel Surabaya, Direktur Akademi Penerbang Indonesia. Dan paling istimewa lagi disaksikan keluarga tercinta yaitu sang istri dan putra, serta adik kandung dan keluarganya.
Atas pencapaian gelar doktor tersebut, Achmad Setiyo Prabowo menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga tercinta, kolega, dan rekan-rekan di tempatnya berkarir atas dukungannya selama ini. Selain itu, juga ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pimpinan UNESA, pimpinan Pascasarjana, para dosen, para promotor dan penguji.
"Pendidikan doktor ini bukan semata soal gelar, tetapi saya ingin belajar dan menambah pengalaman sebagai bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat dan negara. Bagi saya, jabatan boleh tinggi, pengalaman boleh banyak, tetapi jangan pernah merasa cukup dan berhenti untuk belajar. belajar itu sepanjang hayat," tutupnya.[]
***
Reporter: Prismacintya Rachmatika (FBS)
Editor: @zam* (FIP)
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: