Suasana haru berlangsung di depan pintu keberangkatan internasional Bandara Juanda Surabaya, Minggu (17/11). Pasalnya, hari itu keenam mahasiswa Khon Kaen University yang mengikuti program pertukaran mahasiswa untuk pengembangan wawasan akademik dan budaya di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa telah mengakhiri program kerjasama tersebut. Didampingi beberapa mahasiswa FIP yang pada Juli lalu mengikuti program serupa di Khon Kaen University Thailand, keenam mahasiswa Thailand itupun terlihat sedih. Semoga kita bisa berjumpa kembali tahun depan ya, kalimat itu kompak keluar dari lisan mereka sembari berpelukan. Pada pelepasan akhir itu, hadir pula Pembantu Dekan I, Drs. Sujarwanto, M.Pd. Melepas kepulangan mereka, dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Unesa itu seraya menitipkan salam untuk para pimpinan di sana. Sehari sebelumnya, Sabtu pagi (16/11) Dekan FIP, Drs. I Nyoman Sudarka, M.S. telah melepas mereka secara simbolis melalui acara yang digelar secara tertutup. Dalam sambutannya, Dekan menyampaikan terima kasih atas kunjungannya dan telah berhasil menyelesaikan studi selama dua minggu lebih di Unesa. Segala hal baik yang kalian dapatkan di Unesa, silakan dibawa pulang dan dikembangkan. Namun hal yang kurang baik, cukup jadi pengetahuan saja ya, pesannya disambut senyuman para peserta program student exchange tersebut. Mengakhiri sambutannya, Dekan berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan pada masa mendatang berupa program kerjasama transfer kredit dengan salah satu universitas terbaik di Thailand tersebut. Sebagai bentuk pertanggungjawaban usai studi. Pada akhir perkuliahaan, mereka diminta melaporkan segala kegiatan dan hasil yang didapat selama mengikuti program ini. Kegiatan yang terangkum dalam Report Assignment itu dipandu oleh Ulhaq Zuhdi, M.Pd, salah satu dosen FIP pada Jumat pagi, (15/11). Suriyanon Pholsim, membuka presentasi sebelum disusul oleh kelima sahabatnya secara bergantian. Saya sangat senang mengikuti program ini. Banyak hal baru yang saya dapat. Salah satunya mengetahui sistem pemerintahan di sini dan juga bagaimana sistem pendidikannya, ungkapnya bangga. Lain halnya dengan Jidapa Modethesd, mahasiswa Thailand itu menyampaikan dengan lugas pengalamannya tentang budaya yang didapat. Mulai masalah seni tari, makanan tradisional, hingga masalah budaya dan keagamaan. Pembelajaran budaya dimulai dari mempelajari seni reog dalam acara Festival Reog Nasional yang digelar di alun-alun Ponorogo, dilanjutkan mempelajari sejarah Kota Surabaya di beberapa situs sejarah kota, pengenalan makanan tradisional, pembelajaran sejarah di Museum Majapahit, juga sejarah Hindhu-Budha di beberapa situs Trowulan, pembelajaran ABK di salah satu SLB di Malang, pengenalan budaya agama Islam di Masjid Al-Akbar Surabaya, hingga mengenal satwa Indonesia di Maharani Zoo, Lamongan. Menutup presentasinya, dia memaparkan kemapuannya menyebutkan angka dalam bahasa Indonesia secara terbata-bata. Serentak riuh tepuk tangan mahasiswa FIP yang juga kandidat Putra-Putri FIP 2013 melihat aksi salah satu mahasiswa yang sangat menyukai Penyetan Lele itu. Sementara itu, Jetrin Chawnar berkesempatan menutup dan merangkum isi presentasi teman yang lainnya. Semoga kedatangan mahasiswa Khon Kaen University tersebut dapat menularkan virus positif bagi mahasiswa Unesa, FIP khususnya untuk bisa Go International pada tahun yang akan datang. (Ady/Ayu/Byu)