![](/images/foto-29-09-2021-04-45-52-7138.png)
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berkolaborasi dengan Tropicana Slim, dan Perwosi Jawa Timur mengadakan kegiatan Road to World Diabetes Day 2021, Edukasi Kesehatan Virtual pada Senin (27/09/2021). Acara tersebut mengusung tema ‘Membuat Jurnal Kesehatan Keluarga’. Hj Arumi Bachsin Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur hadir sebagai keynote speaker.
Selain itu, juga ada tiga narasumber yakni Chusnur Ismiati, SH. MM selaku ketua Dharma Wanita Kota Surabaya, Felicia Kartawidjaja selaku Manager Nutrifood Research Center, dan Lini Anisfatus Sholihah, S. Gz., M.Sc. selaku Dosen Gizi Universitas Negeri Surabaya. Acara ini digelar dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga asupan gula, garam dan lemak (GGL).
Arumi Bachsin mengatakan bahwa penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat indonesia. Diabetes dapat diatasi dengan menjaga pola hidup yang sehat, seperti olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menjaga pola makan. “Semoga kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara masif agar semakin banyak masyarakat indonesia khususnya Jawa Timur yang mengetahui informasinya,” harapnya.
Felicia Kartawidjajaputra selaku pemateri pertama, menyampaikan tentang gaya hidup sehat. Ia mengatakan bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai kunci hidup sehat. Hasil penelitian, sedikitnya 40% masyarakat Indonesia mengkonsumsi gorengan dengan lemak jahat lebih dari sekali dalam sehari, terlebih selama masa Pandemi seluruh kegiatan dilakukan secara online yang itu berarti masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di depan gawai.
Kebiasaan tidak sehat ini akan membuat berat badan bertambah. Selain itu, kegiatan seperti ini pun dapat meningkatkan berat badan yang berlebih serta dapat mengakibatkan obesitas. Obesitas merupakan faktor penting yang meningkatkan banyak penyakit kronis lain. Resiko obesitas yaitu resiko penyakit kronis, catastrophic illness, dan faktor risiko keparahan COVID-19. Terdapat tiga pilar penting yang dapat menjaga kesehatan yaitu, pola makan sehat, kebiasaan olahraga, dan istirahat yang cukup. “Pola makan perlu diatur, itu penting sekali,” tegasnya.
Chusnur Ismiati, menuturkan bahwa masyarakat Indonesia harus sadar akan kesehatan dengan memperhatikan asupan gizi seimbang saat masa new normal seperti ini. Setidaknya konsumsi buah dan sayuran secara cukup, serta menerapkan pola hidup sehat dan aktivitas fisik. “Sembilan dari sepuluh orang di Indonesia itu kurang konsumsi sayuran dan buah-buahan, karena mindset yang tertanam di dalam kepala sebagian masyarakat Indonesia adalah sayuran dan buah-buahan itu mahal,” paparnya.
Selain itu, tubuh butuh vitamin, untuk dapat memenuhinya dapat mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin seperti jeruk yang kaya akan vitamin C dan wortel yang kaya vitamin A, dan masih banyak sumber makanan-makanan lain yang kaya akan kandungan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. “Membiasakan diri dengan pola yang sehat akan menciptakan lingkungan bermasyarakat yang sehat pula,” tandasnya.
Sementara itu, Lini Anisfatus mengatakan bahwa diabetes dan hipertensi adalah penyakit tidak menular. Namun, dapat merambah ke segala usia, terutama saat pandemi, semua aktivitas dilakukan secara daring, sehingga pergerakan tubuh menjadi lebih sedikit. Data dari WHO, 1 dari 3 orang di dunia mengalami hipertensi karena asupan garam yang tidak teratur. Penyakit diabetes dan hipertensi biasanya menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal. “Untuk menjaga asupan sehat gula, garam dan lemak (GGL) konsumsi 4 sendok gula 1 sendok teh garam 5 sendok lemak. Serta diiringi oleh pola makan sehat yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang,” ucapnya. (wulida/zam)
Share It On: