www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Dharma Wanita Persatuan (DWP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghelat webinar penguatan peran organisasi bagi kampus di Meeting Room, Lantai 10, Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 19 September 2023. Kegiatan dengan tema “Dharma Wanita Persatuan sebagai Sahabat Kampus” ini merupakan persembahan DWP Fakultas Teknik (FT) dalam rangka Dies Natalis ke-59 UNESA.
Ketua DWP UNESA, Hj. Endah Purnomowati Nurhasan, M.Pd., mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan tugas dan amanat DWP induk, Kemendikbudristek yang menekankan peran aktif DWP dalam mendukung program kampus seperti pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, bullying dan lainnya.
“Utamanya kita bisa mensupport dan melindungi mahasiswa dari hal-hal yang bisa mengancam perkuliahan dan masa depan mereka. Tugas kita memastikan lingkungan belajar mereka aman dan nyaman. Kita tidak bisa jalan sendiri, tentu kolaborasi perlu kita perkuat,” ucapnya.
Panitia kegiatan mendatangkan Prof. Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag., Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis Kampus UNESA sebagai pemateri. Dia menyampaikan tentang ‘Optimalisasi Peran DWP sebagai Sahabat Kampus’. Menurutnya, ada beberapa peran DWP sebagai sahabat kampus.
Pertama, penguatan ketahanan keluarga. Dengan kata lain, support system untuk kehidupan kampus dimulai dari lingkungan keluarga. Tim DWP harus bisa mengelola masalah keluarga dan mencapai kesejahteraan di rumah, baik itu dari aspek material maupun mental. Inti dari semua itu ada menjaga komunikasi.
www.unesa.ac.id
Kedua, sebagai bunda mahasiswa. Ibu-ibu DWP pada dasarnya bisa menjadi bundanya para mahasiswa, tempat mereka berbagi cerita dan meluapkan berbagai tekanan kuliah ataupun pergaulannya. Agar relasi mahasiswa dan bunda keduanya di kampus ini terjalin, perlu jembatan yang mendekatkan, bisa dalam bentuk acara bersama dan sebagainya.
“Tugas kita bagaimana memastikan mahasiswa bisa belajar yang benar dan nyaman. Nah, mereka perlu didukung semua pihak, temannya, dosennya, pun bunda-bunda DWP. Kita buatkan lingkungan yang mendukung bagi mereka. Ketika ada kedekatan, mereka akan merasa punya tempat untuk berbagi keluh kesahnya. Ini termasuk strategi pencegahan agar mereka tidak jatuh di tempat cerita yang salah,” bebernya.
Jika lingkungan tidak diperkuat, mahasiswa bisa saja terjebak dalam pergaulan yang tidak mendukung atau bahkan kekerasan-pelecehan seksual yang bisa saja terjadi secara langsung maupun virtual lewat media sosial. Kedekatan DWP kepada mahasiswa agar mereka memiliki kesadaran atau awareness guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kepada mereka.
www.unesa.ac.id
Ketiga, peran sebagai sahabat bunda lainnya. Tentu, kata Mutimmatul Faidah, sesama pengurus dan anggota DWP harus bisa saling menguatkan baik secara moril maupun materil. Dengan kata lain, sesama bunda DWP harus saling menjaga dan melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan; kekerasan, perundungan maupun hal negatif lainnya.
“Bunda DWP UNESA dapat menjadi sahabat kampus dengan mendampingi mahasiswa, menjadi tempat curhat, ibu kedua dan rumah yang nyaman bagi mahasiswa. Nanti bunda DWP akan berperan menjadi volunteer bagi mahasiswa dan menjalani pelatihan khusus,” terangnya. [*]
***
Reporter: Hasna
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: