www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya—LPPM Unesa bekerjasama dengan PT. Gizi Indonesia terkait produksi dan distribusi kosmetik Nanogold. Kosmetik Nano gold merupakan kosmetik yang diciptakan oleh Dr. Titik Taufikurohmah, M.Si saat menyelesaikan disertasinya. Untuk mendukung dan memperkenalkan produk kosmetik ini, Dr. Titik menggelar uji klinik kosmetik nanogold untuk masyarakat pengguna kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, Sabtu (22/07).
Bertempat di halaman Poliklinik Unesa, beberapa tamu undangan turut hadir untuk menyaksikan penyampaian informasi terkait produk ini. Diantarnya, Wakil Rektor Bidak Akademik Unesa, Dr. Yuni Sri Rahayu, M.Si, Dr. Hans Lumintang, SpKK(K) selaku perwakilan dari medis, Serta Hari Armadianto selaku perwakilan dari PT. Gizi Indonesia.
Dalam Sambutannya, Dr. Titik Taufikurohmah merasa prihatin dengan beredarnya kosmetik berbahaya. Seperti yang mengandung merkuri, hidrokuinon, dan beberapa zat berbahaya yang lain. “Peneliti sangat khawatir dengan kondisi saat ini, pada akhirnya berdasarkan hasil percobaan menggunakan hewan uji yang dipaparkan dengan merkuri selama satu minggu mengalami kerusakan organ organ penting,” ungkap Titik.
Menurutnya bahaya yang akan didapat oleh pengguna akan berimbas pada organ reproduksi yang dapat menebabkan aborsi. Untuk orang hamil dan menyusuiu penggunaan harus dihentikan. “Hal inilah yang belum pernah disampaikan oleh dunia medis. Sesungguhnya sebagai peneliti saya prihatin,” ungkap Titik.
Produk Nanogold merupakan solusi bagi masyarakat yang pernah menjadi korban pemakaian kosmetik mengandung bahan berbahaya. Apabila penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya tidak konsisten dalam pemakaian bisa menimbulkan wajah kusam, jerawat, flek hitam itulah efek dari kosmetik mengandung merkuri.
Lebih lanjut, beliau juga menjelaskan cara kerja kosmetik berbahaya yang banyak beredar di pasaran adalah menekan sel melanosit, jika sel tersebut berkurang (dalam kulit) konsentrasinya maka sel melanosit akan mengeluarkan begitu banyak melanin (zat warna kulit). “Saya mengangkat permasalahan ini sudah menjadi lingkup nasional, karena sudah mengamati mulai dari pelosok pedesaan sampai perkotaan,” Jelas Titik.
Sejarah kosmetik Nanogold, diilhami dengan adanya kebudayaan nenek moyang atau sering disebut juga dengan susuk emas. Kemudian coba diterapkan dan diteliti melalui disertasi denga mengangkat permasalahan emas sebagai bahan kecantikan dan kesehatan.
Beberapa peneliti juga sudah mencoba untuk memasukan partikel emas ukuran mikro selanjutnya dianalisis bagaimana emas tersebut melakukan proses dan aktivitasnya. Dan hasilnya partikel emas akan terurai sehingga ukurannya menjadi nano material.
Selanjutnya akan berinteraksi membantu proses enzimatis untuk proliferasi sel dan biosintesis kolagen. Proses tersebut sangat dibutuhan untuk material anti aging. Beberapa peneliti dari luar negeri juga menyampaikan bahwa emas juga membantu glutathione untuk melakukan aktivitas anti oksidan endogen. Sehingga karena aktivitasnya sebagai anti oksidan yang sangat kuat maka, emas juga bisa digunakan sebagai obat.
Dr. Titik Taufikurohmah juga sudah mematenkan emas untuk suplemen. Dalam kegiatan Uji Klinik Kosmetik ini akan berlangsung setiap sabtu dan minggu dengan agenda pemerikasaan kulit dan pembagian kosmetik nano gold (krim pagi dan krim malam) untuk keperluan 1 bulan. “Untuk masyarakat yang terindikasi terkena efek dari merkuri dan bahan berbahaya lainnya, akan mendapatkan penyuluhan hingga November,” paparnya. PT Gizi yang bekerja sama memproduksi dan mendisribusikan produk nano gold, mulai memasarkan produk ini di mini market dan beberapa pasar terkait kosmetik.
Sementara itu, Ketua LPPM Unesa, Prof. Dr. Hj. Lies Amin Lestari, M.A., M.Pd. medukung penuh kegiatan dan kerja sama ini. “Masyarkat yang menjadi ‘relawan’ untuk menggunakan kosmetik nanogold tidak perlu ragu, karena penelitian beliau sudah dilakukan uji etik dan dinyatakan lolos. Sehingga sudah ada jaminan keamanan menggunakan produk ini. Kerja sama dengan industry dan peneliti,” terang Amin. Nantinya, hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan untuk industri nasional. Sehingga produk kosmetik ini akan memberdayakan atau memperkuat industry yang ada, dengan adanya uji etik dan penelitian sebelumnya.
Disamping itu, perwakili PT. Gizi Indonesia merasa bangga dan terhormat telah diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk bekerja sama merealisasikan inovasi teknologi nano material dalam produk kosmetik yang telah memenuhi kriteria dari badan BPOM. “Nomor ijin edar sudah keluar, dan saat ini sedang proses sertifikasi sebagai produk halal. Kemungkinan 2 atau 3 minggu lagi sertifikasi halal sudah bisa diterima,” kata Hari Armadianto . ia juga menambahkan harapannya agar kerja sama yang telah terjalin ini bisa memberikan sumbangsih dalam mewujudkan kemadirian ekonomi melalui penggunaan produksi dalam negeri. (Suryo/EM)
Share It On: