Kegiatan ini bagian dari upaya LPPM untuk membekali para dosen agar bisa menghasilkan satu publikasi di jurnal bereputasi. Sesuai arahan rektor, satu dosen satu Scopus.
Terbaru, LPPM mengadakan Seminar Nasional: Penguatan Penelitian dan Pengabdian Bidang Sosial-Humaniora, Sains, Teknologi Informasi di Auditorium lantai 7, Gedung Terpadu Psikologi dan Olahraga, Kampus 2, Lidah Wetan, Kamis, 21 November 2024.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Madlazim ini dihadiri pimpinan dan dosen UNESA, dan tampak juga beberapa dosen Universitas Airlangga.
Tema yang diusung yaitu “Penguatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Sosial-Humaniora, Sains, Teknologi Informasi Menyongsong Indonesia Emas” yang dibahas sejumlah narasumber dari berbagai universitas.
Guru besar sekaligus Kepala LPPM UNESA, M. Turhan Yani menekankan pentingnya kolaborasi riset antar-universitas.
Pemateri pertama, Rahma Sugiharti menyampaikan terkait pendekatan digitalisasi dalam masyarakat. Menurutnya, kehidupan masyarakat tidak hanya tercipta dalam lingkup realitas, melainkan juga dalam dunia virtual.
Realitas masa kini dihidupkan dalam dunia virtual. “Secara tidak sadar, kita semua merupakan digital labour atau bisa disebut free digital labour,” ujar guru besar FISIP Unair itu.
Menurutnya, free digital labour merupakan pekerja digital yang tidak dibayar, seperti pengguna aplikasi sosial media tertentu–yang tanpa sadar menghabiskan waktu dan sumber daya pada aplikasi sosial media tersebut.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa metode penelitian alternatif di era digitalisasi saat ini seperti virtual etnografi, netnografi, dan critical digital discourse analysis. Ia berpesan kepada seluruh dosen peserta seminar yang hadir untuk lebih berani mengambil topik penelitian di era digital.
Seminar ini diharapkan menjadi motivation booster bagi civitas UNESA sehingga makin produktif mengajar, meneliti, dan mengabdi.
Mengelaborasi penelitian didukung dengan perubahan mindset, bahwa riset tidak bisa dengan sendiri, tetapi perlu kolaborasi sebagai bentuk adaptasi menghadapi tantangan dan tuntutan riset ke depan.
"Tidak ada ilmu pengetahuan yang tidak berguna. Membaca peluang adalah kunci dari keberhasilan. Kita harus bisa membaca trend untuk menjadi topik riset kita," jelasnya
Kepala LPPM UNESA, Muhammad Turhan Yani, memetakan penelitian sosial humaniora dalam berbagai cabang topik penelitian, seperti penelitian sastra, bahasa, dan seni serta penelitian agama. Ia juga menekankan pentingnya riset kolaborasi antara dosen UNESA dengan dosen perguruan tinggi lain.
Menguatkan materi sebelumnya, Turhan Yani juga mengingatkan kembali target yang harus dicapai dosen sebagai peneliti, “Satu dosen, satu Scopus," sesuai dengan arahan dan peraturan rektor.[*]
***
Reporter: Retno Nurus Sholekha (Internship) dan Dewanda Puspita (Internship)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: