www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyelenggarakan Penyegaran dan Rekrutmen Reviewer Internal bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Auditorium Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan pada Rabu, 3 Januari 2024.
Kegiatan ini dihadiri Ketua LPPM Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., sebagai pemateri. Ia membagikan pengalaman, kiat dan yang harus dimiliki ketika menjadi reviewer untuk menghasilkan artikel penelitian yang lolos publikasi di jurnal internasional bereputasi internasional, Scopus.
Guru besar yang homebase di Departemen Teknik Mesin Undip itu menjelaskan, menurut analisis data Scopus yang dapat diakses dalam website SciVal, Unesa unggul dalam publikasi konten social science. ‘‘Itulah kekuatan Unesa yang harus menjadi fokus utama penelitian. Bisa jadi temen-teman Unesa tidak aware dengan hal tersebut. Semoga civitas menjadi kekuatan dan kalau bisa dikembangkan,” ucapnya.
Dalam melakukan review perlu ada penugasan dalam arti pembinaan. “Jika dalam proposal penelitian memang ada yang kurang, kurangnya di mana itu harus ditulis, tidak boleh diloloskan,” ucapnya.
Banyak fakta di lapangan jika reviewer itu masih berpikir bahwa dia seorang pengusul, bukan reviewer. Selanjutnya, selalu berprasangka baik terhadap usulan. Sebagai seorang reviewer harus memiliki sikap objektif, bisa menilai proposal secara keseluruhan dengan baik. Reviewer adalah garda terdepan penjaminan mutu LPPM.
Dia menekankan pentingnya kekuatan networking sebagai reviewer. Ia mengibaratkan seorang reviewer seperti hakim yang harus adil. Reviewer harus objektif, bijaksana, dan cermat itu memerlukan pengalaman yang tinggi. Reviewer juga perlu meningkatkan kapasitasnya, baik itu melalui penelitian maupun penulisan jurnal, dan bidang ilmiahnya.
“Dan yang tidak kalah penting adalah reviewer harus meningkatkan di networkingnya, tidak hanya nasional, internasional pun. Sebagai tahap awal networking di dalam Unesa sendiri baik. Kalau saya lihat animo di Unesa luar biasa sebanyak itu. Itu potensi yang luar biasa,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Direktur LPPM UNESA, Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A., mengatakan kegiatan penyegaran dan perekrutan reviewer internal ini menjadi tugas yang harus dilaksanakan untuk membantu LPPM. Setiap tahunnya, ada perubahan-perubahan yang perlu diperhatikan oleh reviewer lama.
Tahun ini, skema penelitian kompetitif terkait penugasan itu keluarannya harus publikasi di jurnal internasional bereputasi atau jurnal yang terindeks Scopus. Hal ini menjadi sesuatu yang baru pada 2024 sekaligus memberikan kontribusi untuk Unesa di dalam hal penelitian dan publikasi ilmiah.
Setiap tahunnya, LPPM Unesa menyusun buku panduan yang selalu diupdate. Pada tahun 2024 ada perubahan-perubahan yaitu skema-skema penelitian luaran yang harus dicapai. Skema tersebut adalah publikasi di jurnal internasional bereputasi seperti jurnal yang terindeks scopus atau webs of science. “Ini juga memberikan kontribusi lembaga dalam hal penelitian dan publikasi ilmiah, melalui riset dan pengabdian yang dilakukan oleh LPPM UNESA sebagai organ yang menjadi tulang punggung Unesa sekarang sudah berstatus menjadi PTN-BH,” tukasnya.
Reviewer lama hanya wajib mengikuti penyegaran, tetapi bagi calon harus mengikuti seleksi terlebih dahulu. Pendaftar sudah 220 pada 2024, yang sebelumnya kami targetkan hanya 175 pendaftar. Persyaratan menjadi reviewer itu di antaranya mempunyai kualifikasi akademik doktor, dan jabatan fungsional akademik minimal lektor. Mereka yang hadir sebagian guru besar, doktor yang memenuhi persyaratan.
“Kami berharap melalui para reviewer inilah capaian 2 atau luaran publikasi ilmiah di bawah koordinasi LPPM bisa terpenuhi. Bagi reviewer ini sudah mengikuti tes yang dilengkapi dengan sejumlah instrumen,“ ucap guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) itu.
www.unesa.ac.id
Setelah penyegaran ini, nama-nama yang masuk kualifikasi diserahkan ke rektor untuk penerbitan SK penugasan sebagai reviewer 2024. Setelah itu menyiapkan jadwal penelitian yang didanai melalui sumber dana non-APBN Unesa.
Di satu sisi para reviewer ini akan melaksanakan tugas sebagai reviewer atau tim penilai, tetapi di sisi lain mereka juga sebagai seorang pengusul peneliti. Sehingga peran double para dosen yang memenuhi persyaratan sebagai reviewer dan akan sekaligus melaksanakan penelitian sama2 bisa berjalan dengan baik, tidak ada konflik kepentingan. Jadi menilai secara objektif itu penting, bukan karena bukan temannya tidak diluluskan, sedangkan temannya tapi diluluskan.
Tidak hanya itu, skema penelitian itu tidak hanya bersumber dari dana penelitian, tetapi kami juga berharap para reviewer yang juga peneliti itu kami dorong untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional.
Pada 2023, LPPM bersama tim berhasil meningkatkan penelitian sebesar 85% yang mendapatkan pendanaan dari DRTPN. Kami juga mendorong dosen dan reviewer untuk menjelajah kompetisi2 lainnya tidak hanya di bawah kemendikbud, tetapi juga di Grant Research Sawit (GRS), BRIN, Kemenpora.
Dia berharap pada Agustus sudah ada luaran yang dihasilkan dari penelitian, kendati baru luaran berupa artikel yang diikutkan dalam konferensi. Namun, luaran penelitian itu tidak cukup hanya untuk konferensi saja, tetapi yang jauh lebih paling penting adalah diupload ke jurnal yang terindeks scopus. Jadwal kami siapkan lebih awal bulan Januari submit di sistem LPPM, monitoring dan evaluasi di bulan April-Mei, nanti di bulan Agustus bisa terbit di jurnal atau konferensi. Nanti evaluasi melibatkan reviewer, monitoring. []
***
Penulis: Mohammad Ja’far/Fionna Ayu Shabrina
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: