Surabaya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Unesa semakin menunjukkan kesungguhannya dalam menggerakkan literasi. Dekan baru FBS Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. mengatakan, Kepala Jurusan Bahasa dan Sastra Dr. Syamsul Sodiq, M.pd. adalah orang yang termasuk peduli dengan kemajuan literasi. Hal itu dibuktikan dengan adanya kerja sama antara JBSI dengan beberapa pegiat literasi, antara lain: sekolah literasi, pemerintahan kota Surabaya, beberapa SMA dan SMP, serta Pemerintah Kota Surabaya. Kerja sama tersebut melibatkan peran mahasiswa JBSI sebagai pendamping literasi di tiap-tiap sekolah. Sebelum dianggap siap terjun untuk mengajar dan membudayakan literasi di sekolah-sekolah yang telah bekerja sama, JBSI melakukan kegiatan perlatihan pendamping literasi secara berkala. Perlatihan pendamping literasi kali pertama dilaksanakan di gedung T4 lantai 3, ruang laboratorium sastra pada 27 Februari 2015 dengan pembicara Satria Dharma. Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 30 peserta. Dalam materinya Satria Dharma mengungkap masa-masa kejayaan Islam, pentingnya literasi, sampai kiat-kiat meningkatkan iklim literasi. "Secara sederhana literasi adalah kemampuan untuk memahami (membaca) dan menggunakan bentuk bahasa tertulis (menulis)." Dengan menyebut calon pendamping literasi sebagai konsulat bahasa, Satria Dharma memberi semangat untuk meningkatkan iklim baca dan tulis. Selama sekitar tiga jam bersama dia, sejak pukul 13.00 WIB, peserta tidak merasa bosan. Apalagi, dia juga memacu keberanian menjawab bagi peserta dengan memberikan buku-buku gratis. Dia sempat membocorkan kiat-kiat meningkatkan iklim baca dan tulis (literasi) di sekolah dengan empat tahap, antara lain: silent reading (membaca senyap), perpustakaan kelas, tantangan membaca (reading challenge), dan satu buku setiap bulan. Menurutnya, dalam pengarahan, menyebutkan bahwa literasi adalah kunci yang menentukan kemajuan peradaban sebuah bangsa. (Yusuf/Anisa/SR)