www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan lingkungan sehat dan berkelanjutan. Di antaranya bisa dengan memberikan pelatihan cara mengolah dan memanfaatkan sampah atau limbah rumah tangga.
Itulah yang dilakukan sekelompok mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan II, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di Kramatinggil, Gresik pertengahan Juli 2023 lalu. Mereka melatih warga di sana mengenai cara mengelola limbah organik menjadi eco-enzyme dan dari situ diolah menjadi sabun cuci piring.
Kegiatan yang diprakarsai 9 mahasiswa PPG ini merupakan salah satu implementasi dari tugas mata kuliah proyek kepemimpinan. Pelatihan ini melibatkan pihak internal dan eksternal dari desa Kramatinggil yaitu anggota PKK, karang taruna serta komunitas Relawan Eco Enzyme Indonesia (REEI) Gresik.
Pemateri dari REEI Gresik, Hasan Rusdi menyampaikan, sabun cair cuci piring bisa sekarang sudah bisa buat sendiri yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Bahan-bahan pembuatannya dari eco-enzyme yang berasal dari sampah organik seperti makanan sisa, sayuran hingga buah-buahan.
"Selama ini, permasalahan sampah kita itu banyak disumbang dari rumah tangga, termasuk limbah makanan. Kalau disimpan kan jadi sampah, kotor dan mencemari udara, juga bisa memicu penyakit. Nah, itu kita manfaatkan untuk mengurangi limbah, menghasilkan produk ramah lingkungan juga," ucapnya.
Membuat eco enzyme, kata Rusdi, tidaklah susah. Sampah organik seperti makanan sisa, kulit buah dan sayuran dipotong kecil-kecil. Lalu ditempatkan di wadah bersama bahan tambahan lainnya termasuk air. Selanjutnya ditutup rapat dan tunggu beberapa waktu, eco-enzyme sudah bisa digunakan.
"Sisa sampah organik tadi bisa menjadi pupuk tanaman. Sementara eco-enzyme bisa dibuat menjadi sabun cuci piring, pembersih lantai, dapur, pembersih udara hingga sabun dan pupuk. Tinggal komposisi bahannya diatur sesuai kebutuhan produk apa yang mau dibuat dari eco-enzyme tadi," bebernya.
Prof. Dr. Sujarwanto M.Pd, dosen pembimbing mata kuliah proyek kepemimpinan mengapresiasi proyek mahasiswanya. Menurutnya, kegiatan itu menjadi bekal penting bagi warga untuk mengelola limbah rumah tangga menjadi produk berdaya jual.
"Kami harap, warga Kramatinggil memiliki kesadaran dan kemampuan mengelola limbah di rumah menjadi produk yang bisa digunakan di rumah pun dipasarkan. Lebih jauh, semoga warga makin kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sampah," harapnya. [HUMAS UNESA]
***
Penulis: Hiline Wijayanti
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim PPG Prajabatan II UNESA
Share It On: