Surabaya Meskipun sudah melakukan berbagai pembenahan, namun Unesa masih belum sempurna. Masih banyak yang perlu ditambah. Tidak hanya pembangunan fisik tapi juga non fisik. Dyah Ayu Umi Sholihah menyampaikan beberapa sarannya sebagai evaluasi terhadap perjalanan Unesa yang sudah mencapai umur 50 tahun. Sudah bagus kok, mungkin pembangunan kalau bisa dipercepat, ujarnya saat diwawancarai reporter Humas Unesa melalui facebook, Rabu (24/12/2014). Mahasiswi Program Studi Bahasa Mandari Unesa yang mendapat beasiswa ke Zhongnan University of Economy and Law itu juga memberikan dua masukan untuk Unesa ke depannya agar lebih baik. Pertama, Unesa semestinya memperbaiki layanan wifi. Dia menilai, wifi yang ada di Unesa masih cenderung lambat. Dunia serba teknologi. Tugas sudah serba dunia maya. Jadi tolong perbaiki wifi-nya, katanya berharap. Dia juga membandingkan antara Unesa dengan kampusnya di Cina. Di Cina, untuk mendapatkan sambungan internet, mahasiswa harus membayar lima puluh ribu rupiah. Akan tetapi, mahasiswa merasa puas karena kecepatannya tidak mengecewakan dan tak terbatas. Sementara di Unesa, memang ada wifi yang demikian namun itu masih terbatas hanya untuk kartu telkomsel. Kan kasian yang tidak pakai telkomsel, ungkapnya. Kedua, Sholihah menyampaikan, Unesa perlu lebih mempercepat pembangunan. Jalan yang ada di Kampus Lidah Wetan khususnya masih dinilai kurang layak. Sehingga pergerakan Unesa dalam membangun pendidikan semakin maksimal. Kalau kedua ini sudah maksimal, saya yakin pembelajaran pun maksimal, jelasnya. (Syaiful)