www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Guna mencari talenta terbaik bidang jurnalistik, UPT Humas Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan pelatihan jurnalistik secara luring di Ruang BAKPK, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Sabtu, 19 November 2022. Kegiatan ini diikuti sebanyak 25 mahasiswa dari berbagai fakultas.
Kepala UPT Humas UNESA, Vinda Maya Setianingrum mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan jurnalistik. Menurutnya, pelatihan ini penting bagi mahasiswa untuk mengasah sejumlah kompetensi sekaligus; kompetensi menulis, kompetensi reportase dan kompetensi komunikasi. “Kompetensi ini dibutuhkan abad ke-21,” ucapnya.
Dia menambahkan, jurnalistik dan kehumasan tidak bisa dibedakan. Salah satu fungsi kehumasan yang perlu diperhatikan adalah publikasi yang tentu harus didukung dengan kompetensi jurnalistik yang dimiliki sumber daya manusia yang ada di humas.
Dia berharap, kegiatan ini mampu menghasilkan jurnalis muda UNESA yang menopang kerja jurnalistik di bagian kehumasan. “Nanti teman-teman yang ingin terus mengembangkan kompetensi jurnalistik bisa bergabung dengan humas agar sama-sama berkarya untuk UNESA PTN BH,” tutup dosen Ikom FISH UNESA itu.
Sebagai pemateri pertama, Abdur Rohman selaku redaktur Majalah menyampaikan materi tentang “Foto Jurnalistik”. Dia mengatakan, fotografi jurnalistik berbeda dengan jenis fotografi yang lain. Dalam fotografi jurnalistik diperlukan keahlian yang mumpuni karena foto berfungsi membuat suatu berita menjadi lebih menarik dan hidup.
Oleh karena itu, sangat penting bagi reporter masa kini untuk memperdalam kemampuannya entah itu dalam penentuan angel, momen, dan membuat caption yang tepat. “Fotografi jurnalistik bukan sekedar jeprat-jepret, tetapi perlu adanya skill dan insting yang baik agar menghasilkan foto yang mampu bercerita kepada mereka yang melihatnya,” ujarnya.
Untuk menghasilkan foto yang bercerita, tidak selalu harus menggunakan kamera yang mahal atau yang bagus. Namun, juga bisa dihasilkan dengan kamera handphone. “Kalau sudah menguasai teknik pengambilan gambar, angle, pencahayaan atau segitiga exposure sebagai tiga elemen dasar sekaligus penting dalam fotografi yaitu aperture, shutter speed dan ISO.
Selain materi fotografi, juga ada materi penulisan feature dari Mubasyir Aidi, Redaktur Majalah UNESA. Dia mengatakan, tulisan feature merupakan bentuk sastra jurnalistik, tetapi yang membedakannya dengan sastra adalah tulisan feature berbasis pada realita bukan karangan.
Dia juga menyampaikan strategi menulis feature yang baik dan bermutu, mulai dari menggali data, menyusun tulisan, hingga gaya bahasa serta teknik penulisan. “Untuk menulis feature perlu sering-sering membaca berita feature dan pelajar dari pengalaman selama menulis. Ini juga mampu membangun reporter menjadi lebih tangguh dan mampu menjadi lebih baik,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Selain itu, juga ada materi ketiga tentang strategi reportase dan menulis berita dari Hizam Alasiah. Kegiatan pelatihan jurnalistik luring ini merupakan kelanjutan dari pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan secara luring pada 8 November 2022 yang diikuti puluhan peserta. Peserta yang mengumpulkan tugas (berita, foto, feature) kemudian mengikuti pelatihan luring (praktek) di sesi dua.
Dewi Rahmawati, peserta dari prodi S-1 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan menyampaikan bahwa dirinya tertarik mengikuti pelatihan ini karena ingin menjelajahi dunia jurnalistik yang sebelumnya masih asing agar mampu memiliki bekal keterampilan yang mumpuni. “Senang dan merasa beruntung saya bisa ikut pelatihan. Meskipun belum pernah ikut kegiatan seperti ini sebelumnya dan sempat mikir lagi karena belum punya background jurnalis yang membuat saya sempat minder. Tapi ilmunya luar biasa,” ucapnya. (Humas Unesa).
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’u/Fionna Ayu Shabrina
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: