www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Anak-anak muda harus mengambil peran membersamai dan memberikan kontribusi untuk masyarakat desa. Itulah yang dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang tergabung dalam tim KKN-T kelompok 20 di Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk.
Tim KKN yang beranggotakan 12 mahasiswa itu membekali warga khususnya ibu-ibu rumah tangga di sana dengan keterampilan membatik teknik ecoprint. Kegiatan itu mereka lakukan atas kerja sama dengan warga, pemerintah kelurahan (Kramat) dan kecamatan serta para UMKM setempat.
Pelatihan ecoprint secara berkelanjutan dan diikuti ibu-ibu kader kelurahan itu dilakukan di Kantor Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk akhir Juni lalu. Sebagai pematerinya, mahasiswa mendatangkan pelaku usaha dan praktisi ecoprint berpengalaman, Yayuk Sri Rahayu pemilik Griya Batik Swarnabhumi di Bulu Putren, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk
Ketua KKN-T, mengatakan bahwa workshop ini didasarkan pada kebutuhan warga dan potensi yang ada di desa. Itu juga berkaitan dengan tema KKN mereka yaitu kewirausahaan. Tujuannya, yaitu memberikan bekal berupa kemampuan membatik teknik ecoprint agar bisa menjadi bagian dari pemasukan rumah tangga warga di sana.
Alasan penting pemilihan ecoprint tidak lepas dari potensi yang ada di desa tersebut dan tingkat kemudahan belajarnya bagi ibu-ibu. "Batik ecoprint terbilang mudah dipelajari oleh siapa saja bahkan ibu-ibu rumah tangga. Selain itu, ecoprint menjadi bagian dari trend batik masa kini yang ini kami melihatnya bisa menjadi peluang usaha warga," ujar Ody Nata Nugraha, ketua pelaksana kegiatan.
Dia menambahkan, selain fokus belajar menghasilkan kain berbagai macam corak menggunakan ecoprint, peserta juga mendapatkan wawasan tentang produksi dan pemasaran batik. "Selain kita fasilitasi warga untuk memiliki kemampuan spesifik ecoprint, kami juga ada semacam penguatanlah terkait peluang pasar, bagaimana memasarkannya dan lain sebagainya," tambah Ody.
Diapresiasi Warga Setempat
Kegiatan mahasiswa ini mendapat tanggapan positif dari warga dan pemerintah kelurahan setempat. Seperti yang disampaikan Sumali yang mewakili kelurahan misalnya. Dia mengapresiasi apa yang dilakukan mahasiswa UNESA yang datang membawa program salah satunya menambah keterampilan baru bagi warga di sana.
"Kalau bicara usaha ya, kami tahunya jualan gitu saja, tetapi dengan ini kami jadi paham gitu perkembangan dan potensi usaha dan apa yang perlu kami lakukan terkait dengan skill dan kreativitas dalam membatik. Biar warga tidak hanya membeli batik, tetapi bisa menghasilkan batik. Dengan ketuk-ketuk daun pepohonan yang banyak di sekitar desa saja bisa menghasilkan produk sendiri," ucapnya.
Ahmad Seroja Srytysno Putra, ketua KKN-T Kelompok 20 mengatakan bahwa prinsip utama program mereka yaitu untuk menggali dan pengembangkan potensi desa bersama warga setempat serta bersama-sama untuk mengembangkannya secara berkelanjutan.
www.unesa.ac.id
Program Lain
Selain ecoprint, ada beberapa program lain yang mereka lakukan seperti membantu warga dan pelaku UMKM dengan pembuatan media promosi berupa motion graphic (video iklan produk), banner sebagai tanda pengenal UMKM, desain stiker kemasan produk, serta revitalisasi media sosial sebagai sarana untuk promosi produk.
UMKM yang dimaksud seperti Puput Wali (produk aneka keripik), Wawa Food and Cookies (produksi aneka jajanan basah, kue kering, nasi kotak, dan tumpeng), dan Wilis Stock Food (produksi matari, es podeng, lontong sayur dll). Adapun video iklan produk yang dibuat juga dipublikasikan di media sosial tiap UMKM.
Selain itu, juga melakukan dokumentasi produk dengan konsep yang telah dibuat, guna menghasilkan foto produk yang menarik untuk katalog di WA business dan juga publikasi di media sosial. Dan yang terakhir, mendaftarkan UMKM tersebut ke google maps sebagai upaya branding sekaligus memudahkan pelanggan untuk menemukan lokasi.
"Kami hadir tentu bukan untuk menggurui warga, tetapi sama-sama belajar membangun desa. Saling sharing ilmu dan visi membangun masyarakat. Kami juga mendapatkan banyak pengalaman dari warga. Semoga apa yang kami lakukan menjadi bekal yang bermanfaat buat masyarakat tempat kami melakukan pengabdian lewat program KKN-T. Kami hanya ingin menjadi mahasiswa yang bermanfaat buat masyarakat," tutupnya.
Sebagai tambahan, KKN-T kelompok 20 UNESA di Nganjuk terdiri dari; Dewi Rahmawati, Vina Rohmatul Ummah, Dyah Ayu Dwi Yunia Ananda, Ikrar Bahastika, Ahmad Seroja Srytysno Putra, Bagas Febriansyah, Ahmad Syifaul Mu’minin, M. Dimas Satria Cahaya Putra, Atha Muftarul Fatah, Ody Nata Nugraha, Ikhwan Khaerul Amin, Ari Firmansyah. [*]
***
Penulis: Sindy Riska
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim KKN-T Kelompok 20
Share It On: