www.unesa.ac.id
Surabaya—Dosen tanpa jurnal internasional bak sayur tanpa garam, mungkin itu istilah yang pas untuk profesi dosen dewasa ini. Tuntutan kualitas mengharuskan untuk dosen dan perguruan tinggi untuk lebih banyak menghasilkan jurnal penelitian terindeks.
Pelatihan demi pelatihan terus diadakan tidak lain untuk mematik dosen untuk menulis jurnal, salah satunya dengan kegiatan Manuscipt Clinic “The consorsium of Asia Pasific Education University”. Kurang lebih 70 dosen Unesa hadir dalam konsorsium yang diakan di gedung Rektorat Unesa Lidah Wetan Surabaya ini, Jumat (28/04/2017).
Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari. Hari pertama, Para dosen diajari bagaimana cara menulis artikel dalam jurnal konsorsium yang terindeks, menganalisis, dan merefleksikan artikel mereka secara baik dan benar. Selain itu mereka juga diajari cara memformat Publish informal.
Hari kedua, dengan mendatangkan pemateri dari UBAYA Anindito Aditomo S.Pd., para dosen dikonsentrasikan untuk mereview semua tulisannya dan memperbaiki penerjemahan bahasa inggris yang akan dibantu oleh seorang translator.
Tahun lalu, acara yang serupa juga sudah diadakan. Para dosen saat itu didorong agar mampu menulis jurnal dengan baik dengan narasumber dari dosen yang sudah menulis jurnal internasional. Karya jurnal yang lolos adalah jurnal yang memiliki kesesuaian antara bidangnya dengan topik conferens nya.
Seluruh hasil kerja para dosen pada acara Manuscript Clinic akan dikumpulkan paing lambat bulan Mei 2017 dan hasil tulisan jurnal dari para dosen akan dapat dibaca serta dipelajari oleh semua kalangan dari masyarakat Indonesia sendiri hingga mancanegara.
Penulisan jurnal dapat dilakukan individu ataupun kelompok. “Sangat dianjurkan kepenulisan dilakukan oleh beberapa dosen, supaya authorship nya Unesa bisa semakin banyak,” jelas Roeselyna Ekawati,Ph.D. Setelah pelatihan ini dosen yang manuscript-nya sudah diperdetail dalam jurnal akan di submitkan dengan bantuan dari panitia. (Hasna/Mira Carera/EM)
Share It On: