Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) mengadakan Seminar Nasional, bertemakan "Membangun Karakter Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Melalui Pendidikan Yang Inklusif" (5/7). Seminar Nasional yang bertempat di Auditorium Kantor Pusat Unesa ini, bertujuan membangun karakter atau watak peserta didik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) agar mampu hidup bermasyarakat. Menghadirkan tiga pemateri, diantaranya Harnoto, M.S (PPK dan PK), Dr. Djaja Raharja, M.Ed (Dosen Pasca Sarjana UPI Bandung), dan Dra. Eko Prasetyoningsih, M.Pd (Kabid Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Surabaya) yang dimoderatori oleh Drs. Madechan, M.Kes.
Sekolah reguler yang mengoordinasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa ABK dalam program yang sama dari satu jalan untuk menyiapkan pendidikan bagi ABK merupakan definisi sekolah inklusi. Pentingnya pendidikan inklusif tidak hanya memenuhi target pendidikan untuk semua dan pendidikan dasar sembilan tahun, namun lebih banyak keuntungannya. Selain memenuhi hak asasi manusia dan hak-hak anak, hal ini penting bagi kesejahteraan anak karena pendidikan inklusif mulai merealisasikan perubahan keyakinan masyarakat terhadap ABK agar merasa tenang, percaya diri, merasa dihargai, dilindungi, disayangi, bahagia dan bertanggung jawab.
Pendidikan inklusi jika dikaitkan dengan pendidikan karakter, menurut salah satu Pemateri yaitu Dr. Djaja Raharja, M.Ed harus memperhatikan moral dan nilai respon terhadap sesuatu. Ia menuturkan bahwa dalam mendidik ABK memerlukan sebuah kesetian, banyak dikalangan masyarakat umum yang lebih sulit untuk peduli dengan masalah tersebut. "Hambatan atau tantangan menghadapi sebagian orang yang belum sepenuhnya komitmen itu lebih sulit" tutur dosen UPI tersebut. [Tirta_Humas]
Share It On: