Seminar Nasional Mandarin ini sudah dilaksanakan tiga kali ini dengan tema Pemerolehan dan Pengajaran Bahasa Mandarin sebagai Bahasa Asing dan Pendidikan Guru Bahasa Mandarin . Seminar yang berlangsung 31 Agustus 2013 diisi oleh rektor dan dosen dari Confucius Institute Universitas Al-Azhar, Prof. Zhong Hua dan Fang Qiang, serta dosen dari Universitas Kristen Petra, Dr. Ong Mia Farao Karsono, M. Pd. Selain dihadiri mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2012, dan guru-guru bahasa Mandarin, para maba jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin juga ikut menghadiri seminar yang bertempat di Auditorium FBS UNESA
Acara dibuka dengan beberapa sambutan dan dilanjutkan dengan tarian Xinjiang, pembacaan puisi Shaonian Shuo, dan penampilan Qipao & shufa. Wang Huang Gen, Konsulat Jenderal RRT kagum sekali dengan diadakannya seminar nasional tahunan ini. Karena dari tahun ke tahun kebudayaan dan bahasa, terutama dalam kebudayaan Tiongkok dan bahasa Mandarin lebih baik daripada tahun sebelumnya. Lomba Chinese Bridge sebelumnya, telah menandakan bahwa kebudayaan Tiongkok dan bahasa Mandarin sudah semakin dikenali masyarakat Indonesia. Hubungan antara negara tergantung dengan hubungan antarrakyat, begitu pula sebaliknya. Karena itu komunikasi antarbahasa dan budaya sangatlah penting, pesan Wang Huang Gen pada pidatonya. Chen Qing pun berpesan bahwa pokok utama dalam belajar-mengajar adalah kebersihan lingkungan. Karena itu kebersihan lingkungan di sekitar kita adalah utama dalam belajar-mengajar, terutama bahasa Mandarin.
Bisa dibilang, para maba prodi Bahasa Mandarin sambil menyelam minum air. Di hari mereka melakukan Pra-PKKMB, mereka juga langsung dapat mengetahui banyak hal dan lebih dekat mengenal jurusan mereka. Seminarnya luar biasa, amazing deh. Baru perdana masuk saja, langsung disambut dengan guru-guru besar dan native speaker di jurusan yang saya pilih ini. Sungguh penghargaan yang sangat istimewa sebagai maba, kagum seorang maba jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin. Ari/Ayu/syt)
Share It On: