www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Rayakan ulang tahun ke-13, Confucius Institute (CI) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Seminar Internasional Pendidikan Bahasa Mandarin dan Workshop Guru Bahasa Mandarin di Auditorium T2 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, pada Sabtu, 2 November 2024,
Kegiatan ini dihadiri narasumber dari Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia, serta sejumlah tokoh penting, seperti Konsul Jenderal RRT di Surabaya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, dan berbagai pejabat UNESA.
Direktur CI UNESA, Sueb menjelaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar memperingati pencapaian, melainkan menjadi manifestasi visi besar CI UNESA.
Menurutnya, peran CI UNESA kini telah berkembang menjadi pusat kerja sama internasional yang tidak hanya berfokus pada pendidikan bahasa Mandarin, tetapi juga memperkuat hubungan antarbangsa di berbagai bidang, termasuk pertukaran budaya dan akademik.
“Perayaan ini menegaskan komitmen kami dalam mendukung pendidikan dan kerja sama lintas budaya yang berkelanjutan,” ujar Sueb.
www.unesa.ac.id
Dalam kesempatan ini, UNESA juga menandatangani beberapa Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup program-program utama.
Di antaranya, pengembangan metode pengajaran bahasa Mandarin, pembentukan titik ajar baru di berbagai lembaga pendidikan, serta kelas budaya yang memperkaya pemahaman tentang Tiongkok.
Selain itu, ada program pertukaran pelajar internasional yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang luas serta memperkuat jaringan akademik. Pihaknya berharap semua inisiatif ini membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi mahasiswa dan komunitas pendidikan.
"Ke depan, CI UNESA menargetkan pencapaian ambisius, seperti menjadi pusat tes resmi HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) di wilayah Surabaya, bekerja sama dengan pemegang lisensi CTI Beijing," bebernya.
www.unesa.ac.id
Tak hanya itu, CI UNESA juga mempersiapkan program dual-degree, seperti skema 2+2 dan 3+1, yang memungkinkan mahasiswa belajar di Tiongkok dan Indonesia.
Lebih lanjut, pengembangan aliansi Confucius Institute di Indonesia sedang digarap untuk memperkuat sinergi antar CI dan meningkatkan efisiensi program pendidikan serta budaya di seluruh negeri.
"Kami ingin CI UNESA menjadi pusat unggulan dalam pengajaran bahasa dan budaya yang menjembatani kerja sama internasional secara lebih luas," tambahnya.
Sun Yang, Wakil Dekan Fakultas Central China Normal University (CCNU), menyoroti pentingnya hubungan erat antara Tiongkok dan Indonesia, yang terus berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. Menurutnya kedua negara ini adalah mitra berharga yang saling menghargai.
"Kami melihat banyak kemajuan dalam kerja sama ini, yang menghasilkan manfaat besar di berbagai sektor,” ungkapnya.
Ia menekankan pendidikan merupakan komponen kunci dalam hubungan antarnegara dan memainkan peran signifikan dalam mendukung kerja sama lintas budaya.
www.unesa.ac.id
Tak hanya itu, pihaknya mengapresiasi CI UNESA sebagai platform penting yang menghubungkan pelajar dari kedua negara dan memfasilitasi pertukaran budaya dan akademik.
CI UNESA telah berhasil memperkuat pendidikan bahasa, baik Mandarin di Indonesia maupun sebaliknya. Sehingga, kolaborasi ini mempengaruhi berbagai bidang, termasuk perusahaan dan kegiatan budaya yang semakin intensif.
Pihaknya menegaskan komitmen Tiongkok dalam berbagi sumber daya pendidikan dengan semangat keterbukaan. “Kami terus mendukung pendidikan yang inklusif dan positif, berbagi sumber daya, serta memperkuat komunikasi dan penelitian bersama,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa CI UNESA telah menjadi pelopor dalam mengadakan kegiatan pendidikan daring, yang membantu memperluas jangkauan pendidikan bahasa. Sun juga berharap kolaborasi ini akan menghasilkan lebih banyak talenta unggul dari Indonesia yang siap bersaing di kancah global.[*]
***
Reporter: Muhammad Dian Purnama (FMIPA), dan Zaka Putra Soekarno (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: