www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—MUI Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan LPPM UNESA menggelar workshop Moderasi Beragama dan Bela Negara bagi Guru Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah se-Jawa Timur di Auditorium, LPPM, Kampus Lidah Wetan, pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Kegiatan ini dihadiri Prof. Dr. K.H. Abdul Halim Soebahar, MA., Wakil Ketua Umum MUI Jatim, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni dan Prof. Dr.M.Turhan Yani, MA., selaku Direktur LPPM sekaligus Ketua Komisi Pendidikan MUI Jatim.
Dalam sambutannya, Madlazim mengungkapkan bahwa kegiatan semacam ini penting dilakukan. Menurutnya, moderasi beragama salah satunya hadir dari adanya riset. “Moderasi beragama ini meneguhkan rokhmatal lil alamin, dan bela negara meneguhkan NKRI harga mati," ucapnya.
Kiai Abdul Halim Soebahar pada kesempatan itu membahas terkait "MUI dan Moderasi beragama: Perspektif dan Metodologi". Menurutnya, ada perbedaan antara moderasi beragama dengan moderasi agama.
"Agama sendiri merupakan wadh’un ilahiyyun (produk Tuhan) sedangkan moderasi beragama adalah wadh’un basyariyyun (produk manusia) yang tidak boleh menyimpang dari ketentuan wadh’un ilahiyyun," terangnya.
Pancasila, lanjutnya, banyak menyerap nilai-nilai Islam sehingga nilai-nilai universal dapat mengakomodasi perbedaan beragama sehingga menumbuhkan pemahaman keagamaan yang menyatukan dan memperkuat persaudaraan sebagai masyarakat sebangsa dan setanah air.
Sementara itu, Turhan Yani menambahkan, nilai-nilai moderasi beragama dan bela negara atau MBBN terdiri atas perdamaian, toleransi, persatuan di tengah keberagaman, kecintaan kepada tanah air, dan menolak segala paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Salah satu tantangan dalam menjalankan MBBN ada pada hadirnya ideologi ekstrim kanan dan ideologi ekstrim kiri. Di sinilah, guru dapat berperan dalam memberikan nilai-nilai MBBN kepada siswa, melalui aktivitas akademik dan non-akademik.
www.unesa.ac.id
Kurikulum disusun dalam kerangka NKRI dengan memperhatikan aspek peningkatan iman dan taqwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi kecerdasan dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global, dan persatuan nasional serta nilai kebangsaan.
"Realisasinya dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti nilai beriman dengan melalui penguatan keyakinan, bertakwa dengan kegiatan berbasis religious, berakhlak melalui SQ dan EQ, serta berilmu pengetahuan, cerdas dan cakap melalui pengembangan HOTS," bebernya.
www.unesa.ac.id
Selain pembicara tersebut, juga ada Dr. Nur Kholis Majid, M.HI selaku Sekretaris Komisi Pendidikan yang dalam kesempatan itu juga menyampaikan materi seputar "Dakwah Rahmatan Lil Alamin menuju Indonesia Maju". Turut hadir segenap perwakilan guru dari madrasah se-Jawa Timur, utamanya Gresik, Surabaya dan Sidoarjo. [*]
***
Reporter: Hasna
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: