www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA–Keterwakilan perempuan dalam aspek politik tanah air masih menjadi perbincangan banyak pihak. Itu juga disoroti Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), LPPM, UNESA dalam 'Ngobrol Santai' secara daring, Rabu (31/5/2023).
Kegiatan ini menghadirkan Dr. Moch. Mubarok Muharam, M.IP., Dosen Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH). Dia mengatakan, berbagai isu politik, opini liar sampai hoaks bermunculan jelang kontestasi pemilu 2024. Tak ketinggalan, eksistensi perempuan dalam pemilu juga kerap didiskusikan.
Dalam UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu mengatur agar komposisi penyelenggara pemilu memperhatikan keterwakilan perempuan minimal 30 persen. Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam dunia politik di Indonesia masih belum memenuhi kuota yang sudah ditetapkan.
Ada banyak faktor yang menjadi alasan mendasar mengapa perempuan di Indonesia masih ragu untuk terjun di dunia politik di antaranya adalah kurangnya kesadaran perempuan bahwa mereka memiliki hak yang sama dalam hal kepemimpinan.
www.unesa.ac.id
Selain itu, juga mereka khawatir akan peran pentingnya sebagai ibu rumah tangga di rumah yang harus juga turut aktif di dunia politik.
"Ini juga tidak lepas dari masih banyaknya perempuan yang menganggap bahwa laki- laki memiliki kemampuan yang lebih baik dalam berkecimpung di dunia politik," ucapnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, perempuan yang mau terlibat di dunia politik merupakan mereka yang berlatar belakang keluarga politik, entah itu pasangannya yang memiliki karir politik atau orang tuanya yang memiliki pengaruh politik yang kuat.
Atas berbagai faktor itu, dia mengusulkan agar ada regulasi yang mengatur hak-hak perempuan di ranah politik, agar tidak menjadi beban karena di satu sisi juga harus menjalankan perannya sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi suaminya.
Selanjutnya juga perlu pendidikan politik untuk menumbuhkan kesadaran perempuan dalam dunia politik. "Menurut saya banyak faktor penghambat keterlibatan kaum perempuan, tetapi pada dasarnya juga karena mental dan kesadarannya mereka sendiri," ucapnya. []
***
Penulis: Fatimah Najmus Shofa
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: