www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id-SURABAYA-Selain pasangan suami-istri yang kompak wisuda bareng di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), juga terdapat sejumlah peserta yang menghadiri acara wisuda dalam kondisi hamil besar.
Tercatat, ada sekitar lima peserta yang dikukuhkan dalam kondisi berbadan dua. Salah satu dari mereka adalah Kharisma Isrozia Kusumawardhany dari S-2 Pendidikan Matematika, Pascasarjana, UNESA.
Kharisma merupakan peserta wisuda ke-103 jenjang Ahli Madya, Sarjana, Magister dan Doktor yang berlangsung di Graha UNESA pada Rabu, 16 November 2022. Umur kandungannya sudah tujuh bulan.
“Selamat ya, untuk gelar dan capaiannya. Yang di dalam kandungan pasti bangga perjuangan ibunya. Semoga sehat dan lancar ya,” ucap Rektor UNESA saat memindahkan kuncir toga Kharisma.
Hadir wisuda dengan kondisi hamil besar memang bukan perkara mudah. Lulusan S-2 Pendidikan Matematika itu harus ekstra hari-hari menjaga bayinya dan menjaga kondisi tubuhnya. Untuk persiapan wisuda, dia harus bangun lebih pagi, lalu berangkat ke tempat rias.
“Senang bisa wisuda dengan yang di sini (bayi, red). Ini jadi kesan tersendirilah buat saya,” tukasnya.
Dia mengungkapkan, selama hamil dia sempat kesusahan membagi waktu. Selain fokus pada pertumbuhan dan perkembangan bayi, dia juga mengajar di Madrasah Ibtidaiyah, Bumi Progresif Sholawat.
“Tantangannya di bagi waktu sih, tuga kuliah, ngajar ya keluarga. Karena komitmen sejak awal, pokoknya kuliah harus rampung dan akhirnya saya kejar dan selesai. Sekarang bisa wisuda,” bebernya.
Hal yang sama diungkapkan peserta wisuda lainnya, Wahyu Wijayaningrum yang juga hamil 4 bulan. Lulusan S-2 Pendidikan Matematika itu juga harus pandai membagi waktu. Selain sibuk menyelesaikan kuliah, dia juga mengajar di SMPN 57 Surabaya.
“Ini kan anak yang kedua. Jadinya lumayan sudah terbiasa membagi waktu sehari-hari. Meskipun berkeluarga dan hamil, pendidikan harus tetap diselesaikan,” tutur Wahyu.
Dia melanjutkan, selama mengandung anak kedua itu, dia sensitif terhadap nasi. Kendati dengan kondisi itu, setiap hari ia mengkonsumsi buah dan biskuit.
“Berat badan saya turun hingga 9 kilogram. Kendati banyak pantangan dan tantangan, Alhamdulillah bisa menyelesaikan S-2. Cita-cita tidak boleh dibiarkan terus bergantung. Apapun alasannya kita harus meraihnya,” tandasnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas Unesa
Share It On: