Pertemuan yang juga diisi seminar nasional yang bertajuk "Pendidikan Karakter" ini, dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Warsono., M.S. Pembantu Rektor III (PR III) Unesa. Ia mengatakan bahwa dengan adanya HISPISI diharapkan mampu menjadi wadah untuk saling belajar dengan komunitas yang berbeda, sehingga nanti akan terjalin hubungan yang semakin erat diantara elemen bangsa. Seminar yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa ini, menghadirkan tiga pemateri, diantaranya Edy Supriyanto (Kepala Bidang Budaya dan Politik Kota Surabaya) yang menyampaikan bahwa untuk mencetak karakter bangsa perlu revitalisasi empat pilar kebangsaan. Pertama, pancasila sebagai ideologi Negara. Kedua, UUD 1945 sebagai sumber hukum Negara. Ketiga, Bhinneka Tunggal Ika sebagai wahana pemersatu bangsa, dan yang terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati.
Pemateri kedua Prof. Dr.Zamroni, Ph.D., menyampaikan materi berjudul "Failed Nation", Kejujuran dan Pendidikan Karakter." Demi kemajuan bangsa maka masyarakat dituntut untuk memiliki "Social capital". Yakni, jalinan kerjasama yang didasarkan pada dasar trust, saling percaya mempercayai. Selaras dengan pernyataan tersebut, Prof. Dr. Warsono, M.S., menyampaikan bahwa karakter adalah komitmen pada diri sendiri untuk melakukan apa yang diketahui dan diyakini. Membentuk karakter butuh proses yang panjang, yaitu dengan proses pendidikan, baik pendidikan di rumah maupun di sekolah. Media juga salah satu hal yang tak kalah penting dalam pendidikan. [Zainur Rahman_Humas]
Share It On: